Main Article Content
Abstract
Kondisi pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat luas pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Metode pembelajaran berubah dari sistem pembelajaran luring menjadi daring. Perubahan ini memberikan dampak yang cukup serius pada peserta didik, dimana siswa menjadi lebih pasif, kurang termotivasi untuk melakukan interaksi sosial, dan mengalami ketergantungan terhadap gadget. Kondisi tersebut berdampak terhadap perkembangan siswa yang merupakan generasi penerus bangsa. Pengabdian ini ditujukan pada kelompok remaja awal untuk menstimulasi perkembangan remaja, menumbuhkan inisiatif, kreativitas, serta menciptakan iklim interaksi yang positif. Metode yang diterapkan pada pengabdian ini adalah memberikan pendidikan kesehatan dilanjutkan dengan kegiatan Terapi Kelompok Terapeutik yang dikombinasi dengan Project Based Learning (TKT + PjBL). Pengabdian dilakukan selama dua bulan, diawali dengan identifikasi peserta bersama guru BK. Hasil koordinasi disepakati sasaran kegiatan adalah siswa kelas 8 sejumlah 48 yang mewakili kelas A sampai F. Pendidikan kesehatan berupa penyampaian materi tentang tumbuh kembang remaja, permasalahan remaja, dan tips menjadi remaja sukses. Sedangkan kegiatan TKT + PjBL dilakukan dalam 6 sesi: 1) brain storming, mengidentifikasi permasalahan remaja; 2) mendiskusikan solusi terhadap permasalahan dan merancang karya inovatif; 3) pelatihan pembuatan media edukasi; 4) membuat produk karya berupa media edukasi; 5) sosialisasi hasil karya inovatif; 6) presentasi. Seluruh kegiatan dilakukan secara offline dengan pendampingan fasilitator. Pada akhir kegiatan dihasilkan 6 karya inovatif berupa poster dan video edukasi. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah terapi kelompok terapeutik kombinasi project based learning efektif meningkatkan inisiatif, kreativitas, dan iklim interaksi yang positif pada remaja.
Kata Kunci: Project based learning, remaja, terapi kelompok terapeutik