Main Article Content

Abstract

Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki Gili Meno adalah berbagai jenis flora (tumbuhan) yang dimanfaatkan oleh masyarakat baik untuk pangan, sandang ataupun papan. Namun, keragaman tumbuhan yang ada di Gili Meno mulai berkurang akibat dampak pesatya pembangunan pulau.Berkurangnya keragaman tumbuhan tersebut dapat mengakibatkan hilangnya pengetahuan lokal terhadap tumbuhan dan manfaatnya yang akan mempengaruhi kepedulian terhadap kelestarian dan keberadaan tumbuhan di lingkungan sekitar.  Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian dan pengetahuan lokal tersebut adalah dengan mendokumentasikan dan mengarsipkan pengetahuan tentang tumbuhan yang ada di Gili Meno melalui herbarium. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Gili Meno, Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara pada Oktober 2017- Januari 2018. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu metode tindak partisipatif yang terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Data yang diperoleh berdasarkan survei awal menunjukkan bahwa tumbuhan di Gili Meno mulai berkurang karena ditebang sembarang dalam mendukung pembangunan pulau. Selain itu, pengetahuan lokal tentang manfaat tumbuhan tersebut juga semakin berkurang. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini melakukan sosialisasi pembuatan herbarium untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tumbuhan. Herbarium menjadi salah satu metode pendokumentasian dan pengarsipan tumbuhan agar pengetahuan lokal tentang tumbuhan tetap terjaga dan Lestari. Dari kegiatan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa  herbarium tidak hanya menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran tentang tumbuhan tetapi juga dapat mengasah keterampilan dan kreativitas anak-anak.

Kata kunci: Herbarium, dokumentasi, arsip, Gili Meno

Article Details