Main Article Content

Abstract

Desa Ranupani merupakan pintu gerbang pendakian gunung Semeru. Aktifitas utama warga desa adalah bertani, tetapi kawasan pendakinan membuat peluang usaha berkembang pada bidang pariwisata. Permasalahan sampah menjadi permasalahan harian akibat tidak ada sistem pengolahan limbah domestik, pertanian dan pendakian. Dengan jumlah penduduk lebih dari 1400 ditambah pendaki atau wisatawan ke desa wisata, permasalahan sampah tidak dapat dielakan. Ranupani tidak memiliiki TPS maupun sistem pengolahan sampah, sehingga permasalahan sampah dapat mengancam kesehatan dan citra destinasi wisata. Pendekatan intervensi sosial yang memanfaatkan action research yaitu perubahan sosial dilakukan dengan menekankan tiga tahap action yang berputar terus sampai perubahan yang diinginkan tercapai yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Target perubahan adalah ibu-ibu PKK berjumlah 30 peserta. Target perubahan adalah perubahan kognisi dan perilaku. Hasil intervensi selama dua bulan menunjukan peningkatan signifikan pada pemahaman peserta terkait dampak kesehatan fisik dan psikologis pada permasalahan sampah, sedangkan perubahan perilaku muncul akibat perilaku memilah sampah domestik antara sampah basah dan kering. Volume sampah yang tidak terolah menurun secara signifikan, karena sampah basah diolah menjadi kompos dan sampah kering seperti kardus kue dan kayu triplek tidak terpakai digunakan untuk membuat cetakan batik. Psikoedukasi dan pelatihan pengolahan sampah terbukti dapat menghasilkan perubahan kognisi dan perilaku warga menjadi lebih prolingkungan

Kata kunci: Psikoedukasi; Pemberdayaan Ekonomi; Ranupani

Article Details