Main Article Content
Abstract
Pendidikan kedokteran dikenal sebagai lingkungan yang penuh tekanan, yang dapat memicu kecemasan pada mahasiswi. Kecemasan juga salah satu faktor psikologis yang diduga dapat berpengaruh terhadap siklus menstruasi, karena adanya perubahan dalam regulasi hormon tubuh.Tujuan dari studi ini menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan dan siklus menstruasi mahasiswa program pendidikan sarjana kedokteran dan program profesi dokter Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim. Desain cross sectional digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebanyak  41 mahasiswi tingkat pertama Program Pendidikan Sarjana Kedokteran dan Program Profesi Dokter. Data dikumpulkan pada Mei hingga Juni 2023, dengan alat ukur berupa Depression Anxiety Stress Scales-42 untuk kecemasan dan kuesioner untuk siklus menstruasi. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil: Tingkat kecemasan yang ditemukan adalah kecemasan ringan (43.9%), sedang (24.4%), dan berat (31.7%). Sebanyak 63.4% mahasiswa memiliki siklus menstruasi teratur, sementara 36.6% mengalami siklus yang tidak teratur. Analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara tingkat kecemasan dan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim (p=0,001)., dengan kecemasan yang tinggi berpotensi menyebabkan ketidakaturan siklus menstruasi. Temuan ini memberikan kontribusi baru dalam pemahaman tentang dampak kecemasan terhadap kesehatan reproduksi. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi landasan untuk pengembangan strategi intervensi kesehatan mental yang lebih spesifik khususnya bagi mahasiswi untuk mengurangi dampak kecemasan terhadap gangguan siklus menstruasi.
Kata kunci: Fakultas Kedokteran, mahasiswi, menstruasi, tingkat kecemasan