Main Article Content
Abstract
Staphylococcus aureus adalah salah satu penyebab penyakit infeksi. Bakteri ini menyebabkan penyakit seperti infeksi kulit, pneumonia dan meningistis. Bakteri ini dapat mengalami resistensi oleh obat golongan methicillin ataupun β-laktam, sehingga sering disebut sebagai Methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Wortel adalah tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah infeksi akibat bakteri MRSA. Tanaman ini memiliki beberapa kandungan zat aktif seperti fenol, flavonoid, saponin, tannin dan steroid yang berperan sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah flavonoid total dan aktivitas antibakteri fraksi daun wortel (Daucuc carota L.) pada konsentrasi 10, 15, dan 20 % terhadap pertumbuhan bakteri MRSA. Tahap penelitian dimulai dari pembuatan ekstrak dari daun wortel kemudian ekstrak yang sudah didapat difraksinasi menggunakan metode corong pisah menggunakan tiga pelarut n- heksan, etil asetat dan air. Fraksi yang diperoleh diskrining fitokimia,kromatografi lapis tipis (KLT), penetapan kadar flavonoid total, dan uji aktivitas antibakteri. Dari penelitian diketahui bahwa fraksi n-heksan, etil asetat dan air daun wortel diperoleh angka penetapan kadar flavonoid total berturut-turut sebagai berikut: 202,4331±4,8932 ; 126,1805±4,0193; 42,9415±3,9418 mg QE/gram. Aktvitas antibakteri dari fraksi terpilih yaitu fraksi n-heksan yang memiliki total flavonoid terbesar, diperoleh zona bening pada konsentrasi 10 %, 15% dan 20 % masing-masing sebesar 1,145±0,023; 1,260±0,033; 1,488±0,027 cm.
Kata kunci: antibakteri, daun wortel, flavonoid total, MRSA