Main Article Content
Abstract
Koro benguk (Mucuna pruriens L.) merupakan tanaman lokal jenis polong-polongan yang mengandung senyawa bioaktif seperti triptamin, alkilamin, steroid, flavonoid, dan alkaloid. Tempe koro benguk (Mucuna pruriens L.) dibuat dengan cara fermentasi untuk meningkatkan kemampuannya sebagai antioksidan sehingga dapat digunakan mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes melitus. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas tempe koro benguk (Mucuna pruriens L.) menjadi bahan baku obat herbal antidiabetes yang memenuhi standar mutu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol tempe koro benguk (Mucuna pruriens L.) berbentuk ekstrak kental, berwarna putih susu, bau khas menyengat, dengan rasa tawar. Uji kadar air dengan metode moisture balance sebesar 8,502%. Uji cemaran mikroba angka lempeng total (ALT) rata-rata adalah 7,10 x 102 cfu/ml, angka kapang khamir (AKK) diperoleh nilai rata-rata 1 x 101 cfu/ml, dan negatif mengandung bakteri coliform dan Escherichia coli. Hasil uji aflatoxin total sebesar 2,19 (≤20) μg/kg. Hasil analisis menggunakan spektrofotometri serapan atom menunjukkan bahwa cemaran Pb, Cd, As, dan Hg dibawah ambang batas. Standarisasi ekstrak etanol tempe koro benguk (Mucuna pruriens L.) memenuhi parameter standar umum non spesifik ekstrak tumbuhan obat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No 55/Menkes/SK/I/2000 serta Peraturan Kepala BPOM RI No. 12 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional.
Kata Kunci : antidiabetes, tempe koro benguk (Mucuna pruriens L.), obat herbal terstandar (OHT), uji cemaran
Kata Kunci : antidiabetes, tempe koro benguk (Mucuna pruriens L.), obat herbal terstandar (OHT), uji cemaran