Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat biaya produksi, penerimaan dan pendapatan petani padi antara sistem budidaya padi organik dengan sistem budidaya padi anorganik di Kecamatan Mijen Kota Semarang serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan usatahatani padi tersebut. Metode dasar penelitian ini adalah metode deskriptif. Penentuan daerah sampel ditentukan dengan sengaja (purposive sampling). Pemilihan responden ditentukan secara sengaja (purposive sampling). Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan analisis regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS 20. Hasil analisis data menunjukkan bahwa biaya produksi usahatani padi budidaya organik Rp 3.729.534/MT lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya anorganik Rp 3.224.507/MT. Penerimaan usahatani padi budidaya organik Rp 9.210.000/MT lebih tinggi dibandingkan dengan padi budidaya anorganik Rp 5.871.667/MT. Sedangkan pendapatan usahatani padi budidaya organik Rp 5.865.100/MT lebih tinggi daripada padi budidaya anorganik Rp3.045.002/MT. Faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani padi adalah variabel biaya tenaga kerja, hasil produksi, dan sistem budidaya.

Kata kunci: Anorganik, Budidaya, Organik, Padi, Usahatani.

Article Details