Main Article Content

Abstract

Penyakit diare merupakan penyebab utama kematian kedua pada anak setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada pasien diare anak rawat inap di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya Timur. Penelitian ini merupakan penelitian dekskriptif dengan desain cross sectional berdasarkan data retrospektif. Evaluasi penggunaan antibiotik dilihat dari hasil evaluasi menggunakan metode DDD. Diperoleh 30 data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi yang menunjukkan kasus terbanyak terjadi pada anak usia 2 sampai 5 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan antibiotik ceftriaxone adalah antibiotik yang sering digunakan sebagai pengobatan diare pada anak. Hasil dari metode DDD 100 patient-days menunjukkan antibiotik Ceftriaxone yang paling tinggi sebesar 24,59 DDD diikuti Meropenem 4,02; Ampisilin-Sulbaktam 2,12; sefiksim 1,55; Thiamphenicol 1,15; Metronidazol 1,03; Sefoperazone 0,95; Sefotaksim 0,69.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah banyaknya variasi antibiotika dan kuantitas antibiotika berdasarkan metode DDD, belum menunjukkan prinsip pengobatan antibiotika yang rasional.

Kata kunci: Evaluasi Antibiotika; Diare; Metode DDD; Pasien Anak

Article Details

Author Biographies

Lestiono - Lestiono, Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah Surabaya

Bagian Farmasi Klinik dan Komunitas

Angelica - Kresnamurti, Prodi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah Surabaya

Farmasi Klinis dan Komunitas

Abdul - Azis, RS Premier Surabaya

Farmasi Klinis

References

  1. Al-Kubaisy, W., Al-badre, A., Al-Naggar, R.A., Osman, M.T., 2013. Clinical Presentations and Pathogenic Agent of Bloody Diarrhea among Iraqi Children. Indian Journal of Applied Research. 3:2249-555x.
  2. Bruzzese E, Lo Vecchio A, Guarino A. 2013. Hospital management of children with acute gastroenteritis. Curr Opin Gastroenterol.;29(1):23-30. doi: 10.1097/MOG.0b013e32835a352f. PMID: 23196854.
  3. Bruzzese E, Giannattasio A, Guarino A. 2018. Antibiotic treatment of acute gastroenteritis in children. F1000Res. 7:193. doi: 10.12688/f1000research.12328.1. PMID: 29511533; PMCID: PMC5814741.
  4. Ciccarelli, S., Stolfi, I., & Caramia, G. 2013. Management strategies in the treatment of neonatal and pediatric gastroenteritis. Infection and drug resistance, 6, 133–161. https://doi.org/10.2147/IDR.S12718
  5. Depkes RI. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
  6. Dipiro, J. T., 2017. Pharmacotherapy Handbook 10th ed. Inggris: McGraw-Hill Education Companies.
  7. Febiana, T., 2012, Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotik di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Agustus-Desember 2011, Karya Tulis Ilmiah, Universitas Diponegoro Semarang.
  8. Fithria, R.F. and Di’fain, A.R. 2015, Rasionalitas Terapi Antibiotik Pada Pasien Diare Akut Anak Usiua 1-4 Tahun di Rumah Sakit Banyumanik Semarang Tahun 2013. Pharmacy, 12(2):197-209.
  9. Gerber JS, Newland JG, Coffin SE, Hall M, Thurm C, Prasad PA, Feudtner C, Zaoutis TE. Variability in antibiotic use at children's hospitals. Pediatrics. 2010 Dec;126(6):1067-73. doi: 10.1542/peds.2010-1275. Epub 2010 Nov 15. PMID: 21078728; PMCID: PMC4677056.
  10. Guarino A, Ashkenazi S, Gendrel D, Lo Vecchio A, Shamir R, Szajewska H; 2014. European Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition/European Society for Pediatric Infectious Diseases evidence-based guidelines for the management of acute gastroenteritis in children in Europe: update 2014. J Pediatr Gastroenterol Nutr. Jul;59(1):132-52. doi: 10.1097/MPG.0000000000000375. PMID: 24739189.
  11. Halimatussa’diah, Zahra, Athena, A., 2018. ‘Kejadian Gastroenteritis dan Faktor Penyebabnya Pada Siswa SD Di Kelurahan Beji Timur, Kota Depok’,Jurnal Ekologi Kesehatan, vol. 17, no. 2, pp. 96-104.
  12. Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
  13. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang KEMENKES RI.
  14. Trisnowati, K.E. Irawati, S., Setiawan E., et al. 2017. Kajian Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Diare Akut di Bangsal Rawat Inap Anak. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. 7(1):15-16.
  15. Longo D. L. and Fauci A. S. 2010. Harrison’s Gastroenterology and Hepatology. New York: McGraw Hill Medical.
  16. Meriyani, H., Udayani, N.N.W., 2018. Perbandingan Penggunaan Antibiotik Tunggal Dan Kombinasi Pada Pasien Pediatrik dengan Gastroenteritis Akut (GEA) Di RSUD Wangaya Denpasar. Medicamento. 4(1).
  17. Poerwati, E., 2013, Determinan Lama rawat Inap Pasien Balita Dengan Diare, Jurnal kedokteran Brawijaya, vol. 27, no. 4.
  18. Satrianjaya, I.D.M., et al. 2019. Karakteristik Diare Pada Anak Di RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2017. Intisari Sains Medis Medis. 10(2):159-167.
  19. UNICEF. Diarrhoeal disease [Internet]. UNICEF. 2018 [cited 04 September 2019]. Available from: http://data.unicef.org/topic/child-health/diarrhoeal-disease/.
  20. WGO. 2012. Acute Diarrhea in Adults and Children: A Global Perspective. UK: World Gastroenterology Organisation.
  21. WHO. 2013. Guidelines for ATC classification and DDD assignment. Oslo (Norway): WHO Collaborating Center for Drug Statistics Methodology.
  22. Wono, F. H. 2018. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Dengan Metode Defined daily Dose Pada Pasien Gastroenteritis Akut Anak Di Rumah Sakit “X†[Skripsi]. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
  23. WHO. Diarrhoeal disease [Internet]. WHO. 2017 [cited 04 September 2019]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease.
  24. Wulandari, A. 2012. Penanganan Diare di Rumah Tangga Merupakan Upaya Menekan Angka Kesakitan Diare pada Balita. Jurnal Health and Sport. 5(2).
  25. Zollner-Schwetz, Krause, R., 2015. Therapy of Acute Gastroenteritis: Role of Antibiotic. Cinical Microbiology and Infection. 21(8).