Main Article Content

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang menjadi permasalahan utama. Kasus hipertensi di Indonesia cenderung meningkat. Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain sehingga pasien berpotensi mendapatkan polifarmasi. Polifarmasi sendiri secara signifikan bisa meningkatkan resiko terjadinya interaksi obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian interaksi obat antihipertensi pada peresepan pasien rawat jalan di salah satu klinik kabupaten garut, pada periode Oktober – Desember 2020. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian observasional dengan data yang diambil merupakan data retrospektif berupa resep dan dianalisis secara deskriptif. Kriteria inklusi yaitu resep pasien rawat jalan yang memuat obat antihipertensi dan dalam resep minimal memuat 2 macam obat, sedangkan kriteria eksklusi yakni resep rawat jalan dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak terbaca dengan jelas. Sebanyak 3.724 resep didapatkan 478 resep yang sesuai kriteria dan terdapat 175 resep (37%) yang berpotensi terjadi interaksi obat. Hasil penelitian menunjukkan potensi interaksi obat tertinggi berdasarkan mekanisme interaksi farmakokinetik sebanyak 155 kasus (89%). Berdasarkan tingkat keparahan yaitu moderate sebanyak 166 kasus (95%). Obat yang memiliki interaksi terbanyak adalah amlodipin dengan metilprednisolon sebanyak 70 kasus (40%) dengan tingkat keparahan moderate

Keywords

Drug interactions hypertension polypharmacy

Article Details

Author Biographies

Hesti Renggana, STIKes Karsa Husada Garut

Program Studi Farmasi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Asman Sadino, STIKes Karsa Husada Garut

Program Studi Farmasi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Riki Rikardo, STIKes Karsa Husada Garut

Program Studi Farmasi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dani Sujana, STIKes Karsa Husada Garut

Program Studi Diploma III Farmasi, STIKes Karsa Husada Garut

Zahara Farhan, STIKes Karsa Husada Garut

Program Studi Diploma III Keperawatan

References

  1. Angelica, F., dan Rizkifani, S, (2021), Studi Karakteristik Peresepan Obat Antihipertensi di Apotek Kota Pontianakâ€, Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN, 5(1), 1–5.
  2. Heni, S., dan Farika, Z., (2022), Hubungan Interaksi Obat Terhadap Efektivitas Obat Antihipertensi Di RSUD dr. R. Soetrasno Rembangâ€, Cendekia Journal of Pharmacy, 6(1), 76–88.
  3. Interaksi Obat diperoleh melalui situs internet: https://www.drugs.com/search.php?searchterm=furosemide+with+meloxicam&sources%5B%5D=. Diunduh pada tanggal 16 September 2022.
  4. Kementrian Kesehatan RI, (2015) Situasi Penyakit Kanker Indonesia, Pusat Data Dan Informasi Kemenkes RI, 2, 31–33.
  5. Kurniawati, F., Yasin, N. M., Dina, A., Atana, S., dan Hakim, S.N, (2021), Kajian Adverse Drug Reactions Terkait Interaksi Obat di Bangsal Rawat Inap Rumah Sakit Akademik UGM, Jurnal Manajemen Dan Pelayanan, 10(4), 297-308.
  6. Kusharwanti, W., Dewi, S.C., Margarita K. dan Setiawati, (2014), Pengoptimalan Peran Apoteker dalam Pemantauan dan Evaluasi Insiden Keselamatan Pasien, Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 3(3), 67–76.
  7. Kusumawaty, J., Hidayat, N., dan Ginanjar, E, (2016), Hubungan Jenis Kelamin dengan Intensitas Hipertensi, Mutiara Medika, 16(2), 46–51.
  8. Lamtiar, P., Ening, L., Hati, A.K., dan Sunnah, I, (2019), Analisis Hubungan Polifarmasi dan Interaksi Obat pada Pasien Rawat Jalan yang Mendapat Obat Hipertensi di RSP. Dr. Ario Wirawan Periode Januari-Maret 2019, Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product, 2(2), 79–86.
  9. Mahamudu, Y. S., Gayatri, C., dan Henki, R., (2017), Kajian Potensi Interaksi Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Primer Di Instalasi Rawat Jalan RSUD Luwuk Periode Januari – Maret 2016, PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(3), 1–9.
  10. Mahwal, I., Untari, E. K., dan Nurmainah, N, (2022), Perbandingan Statin Terhadap Kejadian Efek Samping Terkait Myalgia, Jurnal Sains Dan Kesehatan, 4(2), 147–154.
  11. Musa, E.C, (2021), Status Gizi Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kinilow Tomohon, Sam Ratulangi Journal of Public Health, 2(2), 60-65.
  12. Nilansari, A.F., Yasin, N.M, dan Puspandari, A.D, (2020), Gambaran Pola Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat Inap di RSUD Panembahan Senopati. Jurnal Ilmu Kefarmasian, 1(2), 73-79.
  13. Nuraini, B, (2015), Risk Factors of Hypertension, J Majority, 4(5), 10–19.
  14. Prasuthio, C., Sekplin A.S.S. dan Angela F.C.K., (2018), Hubungan Status Merokok dan Konsumsi Alkohol dengan Kualitas Hidup Penduduk di Desa Tambun Kepulauan Talise Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara, Jurnal KESMAS, 7(5), 1-8.
  15. Reyaan I.B.M., Kuning C., dan Adnyana I.K., (2021), Studi Potensi Interaksi Obat pada Resep Polifarmasi di Dua Apotek Kota Bandung, Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi (Journal of Management and Pharmacy Practice), 11(3), 145-152.
  16. Risna, A., Nurul, A., dan Wisnu Cahyo, P., (2015), Potensi Interaksi Obat Resep Pasien Hipertensi Di Salah Satu Rumah Sakit Pemerintah di Kota Samarinda, Jurnal Sains Dan Kesehatan, 1(4), 208–213.
  17. Setyoningsih H. dan Zaini F., (2022), Hubungan Interaksi Obat Terhadap Efektivitas Obat Antihipertensi di RSUD dr R. Soetrasno Rembang, Cendekia Journal of Pharmacy, 6(1), 76–86
  18. Wahyuddin, W dan Nufus, L.S., (2022), Pharmaceutical Services Legal Policy In Indonesia (An Review of Legal Strengthening and Protection of Pharmacists and Patients In Pharmaceutical Services, Jurnal Risalah Kenotariatan , 3(1), 117–131.
  19. Wisher, D, (2011), Stockley’s Drug Interactions. 9th ed and Stockley’s Drug Interactions 2010 Pocket Companion, Journal of the Medical Library Association : JMLA, 99(2), 174–175.