Main Article Content

Abstract

Selutui puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) secara empiris digunakan oleh Suku Dayak sebagai obat sakit gigi dan sariawan. Getahnya digunakan sebagai pengobatan tumor, kudis dan kulit melepuh. Selutui puka berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat tradisional, sehingga perlu dilakukan karakterisasi.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik spesifik dan non spesifik ekstrak etanol daun selutui puka (EEDSP). Daun selutui puka diekstraksi secara maserasi dengan etanol 70%. EEDSP dikarakterisasi meliputi parameter spesifik yaitu organoleptik, kadar senyawa larut air dan etanol serta kandungan metabolit sekunder. Parameter non-spesifik meliputi kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, cemaran mikroba dan angka kapang khamir (AKK). Hasil diperoleh rendemen ekstrak sebesar 20,76%. EEDSP berwarna hijau kehitaman, kental, rasa pahit, dan berbau khas. Kadar rata-rata senyawa terlarut dalam air dan etanol masing-masing 20± 0,00% dan 36,66±5,50%. EEDSP mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Kadar air, abu total dan abu tidak larut asam masing-masing 0,38 ± 0,01; 21,66 ± 2,08 dan 8,35 ± 0,03 . Hasil dari total cemaran mikroba sebanyak  6,1 × 10-2  koloni/g serta AKK 5,7 × 10-2 koloni/g. Seluruh parameter karakteristik EEDSP memenuhi persyaratan.

Keywords

Karakterisasi ekstrak selutui puka Tabernaemontana macrocarpa Jack

Article Details

Author Biography

Fitri Handayani, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Prodi DIII Farmasi STIKES Samarinda

References

  1. Apriliana, A., Handayani, F., dan Ariyanti, L. (2019) “Perbandingan Metode Maserasi dan Refluks Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Selutui Puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack)â€, Jurnal Farmasi Galenika, 6(1), 33 - 42.
  2. Badan Pengawasan Obat dan Makanan, (2008) Pengujian Mikrobiologi Pangan. Infopom, 9(2), 1 - 11.
  3. Badan Pengawasan Obat dan Makanan, RI., (2014) Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor. 12 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional, BPOM RI., Jakarta.
  4. Departemen Kesehatan RI., (1995) Materia Medika Indonesia Jilid VI, Depkes RI., Jakarta.
  5. Departemen Kesehatan RI., (2008) Farmakope Herbal Indonesia Edisi I, Depkes RI., Jakarta, 169,171,175.
  6. Departemen Kesehatan RI., (2000) Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Depkes RI., Jakarta, 10, 13 - 17, 31.
  7. Febrianti, D.R., Mahrita, Ariani, N,. Putra, M.P., (2019), “Uji Kadar Sari Larut dan Kadar Sari Larut Etanol Daun Kumpai Mahung (Eupathorium inulifolium HB dan K)â€, Jurnal Pharmascience, 6(2), 19 – 24.
  8. Handayani, F., Apriliana, A., dan Natalia, H., (2019) “Karakterisasi dan Skrining Fitokimia Simplisia Daun Selutui Puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack)â€. Jurnal Ibnu Sina Ilmu Farmasi dan Kesehatan, 4(1), 49 – 58.
  9. Handayani, F., Apriliana, A., dan Novianti, I., (2020) “Karakterisasi dan Skrining Fitokimia Simplisia Buah Selutui Puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack.)â€, As-Syifaa Jurnal Farmasi, 12(1), 9 - 15.
  10. Handayani, F., Apriliana, A., dan Arlanda, D., (2022) “Karakterisasi Simplisia Kulit Batang Selitui Puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) â€, Chemical Studies Journal, 5(2), 37 - 42.
  11. Hardianto, Suarjana IGK., Rudiyanto, MD., (2012) “Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Telur Ayam Kampung Ditinjau dari Angka Lempeng Total Bakteriâ€, Indonesia Medicus Veterinus, 1(1), 71 - 84.
  12. Ngaissona, P., Loumpangou, NC., Namkona, FA., Koane, JN., Tsiba, G., Syssa-Magale, JL., Ouamba, JM., (2016) “Phytochemical Screening and Evaluation of The Antioxidant Activity of The Polar Extracts Picralima nitida Stapf. (Apocynaceae) Familyâ€, J of Pharmacognosy and Phytochemistry, 5(4), 198 - 204.
  13. Noorhidayah, Sidiyasa, K., dan Hajar, I., (2006) “Potensi dan Keanekaragaman Tumbuhan Obat di Hutan Kalimantan dan Upaya Konservasinyaâ€, Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 3(2), 107 - 95.
  14. Pratiwi, D.R., Bintang, M., dan Simanjuntak, P., (2014) “Lelutung Tongkak (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) sebagai Sumber Zat Bioaktif Antioksidan dan Antikankerâ€, Jurnal Ilmu Kefarmasian Samarinda, 12(2), 267 - 272.
  15. Radji, M., (2010), Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 125 - 127.
  16. Sabatini, SD., Handayani, F., dan Sundu, R., (2023) “Potensi Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Selutui Puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) terhadap Bakteri Streptococcus mutans dan Prophyromonas gingivalisâ€, Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 5(2), 273-283.
  17. Saifudin, A., Rahayu, V., dan Teruna, HY., (2011), Standarisasi Bahan Obat Alam, Graha Ilmu, Yogyakarta.
  18. Sangi, M., M.R.J. Runtuwene., H.E.I. Simbala., dan V.M.A. Making, (2008) “Analisis Fitokimia Tumbuhan Obat di Kabupaten Minahasa Utaraâ€, Chem. Prog, 1(1), 47 - 53.
  19. Saweng, C.F.I., Sudirmatini, L.M., dan Suartha, I.N., (2020) “Uji Cemaran Mikroba pada Daun Mimba (Azadirachta Indica A.Juss) Sebagai Standarisasi Bahan Obat Herbalâ€, Indonesia Medicus Veterinus, 9(2), 270 - 280.
  20. Soemarie, Y.B., Handayani, F., dan Annisa, E.N., (2018) “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Selutui Puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack) terhadap bakteri Staphylococcus aureusâ€, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(2), 266 - 274.
  21. Supriningrum, S., Fatimah N., dan Purwanti, Y.E., (2019) “Karakterisasi Spesifik Dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Putat (Planchonia valida)â€, Al Ulum Sains dan Teknologi, 5(1), 11-6.