Main Article Content

Abstract

Pertumbuhan merupakan suatu peningkatan ukuran fisik tubuh yang ditunjukkan dengan terjadinya penambahan jumlah dan volume sel baik secara keseluruhan atau sebagian yang dapat diukur. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tubuh, salah satunya adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang paling umum dan dapat dimodifikasi adalah makanan. Makanan sebagai sumber nutrisi dan zat pembangun di dalam tubuh. Nutrisi yang tidak seimbang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Metode yang digunakan adalah metode antropometri yaitu pengukuran berat badan dan tinggi badan, kemudian dari hasil kedua pengukuran tersebut dihitung nilai Indeks Massa Tubuh (IMT). Berdasarkan nilai IMT yang diperoleh diketahui bahwa dari 60 siswa ditemukan 60 siswa (35%) memiliki status gizi yang bermasalah yaitu mengalami kekurusan dan kegemukan. Pada siswa yang mengalami status gizi yang bermasalah, diketahui sebanyak 3 siswa (5%) tergolong kurus dan 18 siswa (30%) tergolong gemuk.  

Kata Kunci: Antropometri; Pertumbuhan, Siswa SD

Abstract

Growth is an increase in the physical size of the body as indicated by an increase in the number and volume of cells either in whole or in part that can be measured. Many factors affect body growth, one of which is environmental factors. The most common and modifiable environmental factor is food. Food is a source of nutrition and building blocks for the body. Unbalanced nutrition can cause various health problems. The method used is the anthropometric method, namely measuring body weight and height, then from the results of these two measurements the value of Body Mass Index (BMI) is calculated. Based on the BMI values obtained, it was found that out of 60 students, it was found that 60 students (35%) had problematic nutritional status, namely experiencing thinness and obesity. For students with problematic nutritional status, it was found that 3 students (5%) were classified as thin and 18 students (30%) were classified as obese.

Keywords: Anthropometry; Growt, Elementary School

Article Details

References

  1. A-d, A. N. C., Purnama, Y., & Sahudi, U. (2023). Improving Physical Fitness in Early Children through Cardio Circuit Games. 5(2), 335–340.
  2. Almatsier S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  3. Bertalina. 2013. Faktor–faktor yang berhubungan dengan status gizi anak usia sekolah (6-12 tahun). Jurnal Keperawatan. 9 (1): 5-12.
  4. Bintang M, Rahmawati F, Safira UM, Adrianto D. 2020. Biokimia Fisik. Bogor: IPB-Press.
  5. Demerath EW, Sun SS, Rogers N, Lee M, Reed D, Choh AC, Couch W, Czerwinski, SA, Churnlea WC, Siervogel RM, Towne B. 2007. Anatomical patterning of visceral adipose tissue: race, sex, and age variation. Obesity. 15: 2984-2993.
  6. Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu. 2019. Sepuluh Desa Kabupaten Indramayu dapat Intervensi Penanganan Stunting. https://mediaindonesia.com/read/d etail/219757-10-desa-kabupatenindramayu-dapat-intervensipenanganan-stunting. [Diakses pada 13 Februari 2020]
  7. El-Hazmi MAF, Warsy AS. 2020. Relationship between Age and the Prevalence of Obesity and Overweight in Saudi Population. Bahrain Medical Bulletin. 24 (2): 17.
  8. Kurdanti, W., Khasana, T. M., & Fatimah, A. S. (2019). Pengaruh Media Promosi Gizi Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar. Journal of The Indonesian Nutrition Association, 42(2). https://doi.org/10.36457/gizindo.v42i2.378
  9. Nuryanto, Pramono, A., Puruhita, N., & Muis, S. F. (2014). Pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan dan sikap tentang gizi anak Sekolah Dasar. Jurnal Gizi Indonesia, 3(1), 183. https://doi.org/10.20473/mgi.v12i2.183-190
  10. Puspitasari N. 2018. Faktor kejadian obesitas sentral pada usia dewasa. Higeia journal of public health research and development. 2 (2): 249-259.
  11. Rahmiwati, A., Sitorus, R. J., Arinda, D. F., & Utama, F. (2018). Determinan Obesitas Pada Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan, 11(2), 25–34. https://doi.org/10.23917/jk.v11i2.7537
  12. Sartika RAD. 2011. Faktor risiko obesitas pada anak 5-15 tahun di Indonesia. Makara, Kesehatan. 15 (1): 37-43.
  13. Wong DL, Hockenberry-Eatom M, Wilson D, Winkelstein ML, Schwartz P. 2008.
  14. WHO. 2007. Reference 2007 for Child and Adolescent. WHO, Geneva.
  15. WHO. 2015. The world bank joint child malnutrition estimates. http://apps.who.int/gho/data/view.m ain.NUTUNUNDERWEIGHTv?lang=en [Diakses pada 11 Februari 2020]A-d, A. N. C., Purnama, Y., & Sahudi, U. (2023). Improving Physical Fitness in Early Children through Cardio Circuit Games. 5(2), 335–340.
  16. Zahra, S., & Purnama, Y. (2022). Pengaruh olahraga terhadap vital signs pada mahasiswa semester 2 PJKR UNWAHAS The effect of exercise on vital signs in second semester students of PJKR UNWAHAS. 11(2), 230–240.