Main Article Content

Abstract

Penelitian ini menganalisis potensi implementasi sistem politik tanpa partai di Indonesia dan dampaknya terhadap demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Indonesia telah menganut sistem multipartai sejak era reformasi tahun 1998, namun sering menghadapi tantangan yang mengancam stabilitas dan kualitas demokrasi. Salah satu isu utama adalah dominasi partai politik dalam birokrasi pemerintahan yang menyebabkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Penelitian ini mengeksplorasi alternatif sistem politik tanpa partai sebagai solusi untuk meningkatkan meritokrasi, mengurangi oligarki politik, dan memperkuat akuntabilitas pejabat publik. Pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai literatur. Hasil menunjukkan bahwa meskipun sistem tanpa partai berpotensi membawa dampak positif, tantangan konstitusional, resistensi partai politik, dan risiko terhadap keragaman politik tetap menjadi hambatan signifikan. Reformasi sistem kepartaian dengan fokus pada transparansi, akuntabilitas, dan kualitas kader dianggap lebih realistis dan efektif dalam memperbaiki demokrasi dan tata kelola pemerintahan di Indonesia.

Kata Kunci: Sistem Politik Tanpa Partai, Demokrasi Indonesia, Tata Kelola Pemerintahan.

Article Details

References

  1. Buku
  2. Deni, Asep, et al. Pengantar Ilmu Politik. Cendikia Mulia Mandiri, 2024.
  3. Kherid, Muhammad Nizar. Evaluasi Sistem Pemilu Di Indonesia 1955-2019: Sebuah Perspektif Pluralisme Hukum. Vol. 1. PT. Rayyana Komunikasindo, 2021.
  4. Komnas, H. A. M. Standar Norma dan Pengaturan Nomor 3 tentang Hak atas Kebebasan Berkumpul dan Berorganisasi. Komnas HAM.
  5. Meyer, Thomas. Peran Partai Politik dalam Sebuah Sistem Demokrasi: Sembilan. Jakarta: Friedrich-Ebert-Stiftung (FES), 2012.
  6. Prasojo, Eko. Isu-isu kontemporer kebijakan dan governansi publik di Indonesia. Prenada Media, 2023.
  7. Winarno, Budi. Globalisasi: Peluang atau ancaman bagi Indonesia. Erlangga, 2008.
  8. Wibiyanto, Agung, et al., Membedah Dinamika Komunikasi Politik pada Partai Politik di Indonesia. Wade Publish, 2023.
  9. Jurnal
  10. Abhipraya, F., et al. (2020). Peran komite independen sadar pemilu (KISP) sebagai LSM kepemiluan dalam melawan praktik politik uang. Politicon Jurnal Ilmu Politik, 2(2), 165-190. https://doi.org/10.15575/politicon.v2i2.8556
  11. Adams, James, and Lawrence Ezrow. Who do European Parties Represent? How Western European Parties Represent The Policy Preferences of Opinion Leaders. The Journal of Politics 71.1 (2009): 206-223. https://doi.org/10.1017/S0022381608090130
  12. Adam, L., et al. (2019). Pengaruh kepemimpinan terhadap partisipasi masyarakat pada perencanaan pembangunan. JAKPP (Jurnal Analisis Kebijakan & Pelayanan Publik), 144-164. https://doi.org/10.31947/jakpp.v1i2.7977
  13. Adriani, S., et al. (2024). Partisipasi perempuan dalam politik. Journal of Practice Learning and Educational Development, 4(2), 131-136. https://doi.org/10.58737/jpled.v4i2.287
  14. Andersen, D., & Cornell, B. (2022). Voting for bureaucracy? contestation, suffrage and meritocracy. European Journal of Political Research, 62(4), 1122-1145. https://doi.org/10.1111/1475-6765.12553
  15. Arianto, Henry. Peranan Partai Politik dalam Demokrasi di Indonesia. Lex Jurnalica 1.2 (2004): 77-89. https://doi.org/10.47007/lj.v1i2.214
  16. Barki, H., & Hartwick, J. (2001). Interpersonal conflict and its management in information system development. MIS Quarterly, 25(2), 195. https://doi.org/10.2307/3250929
  17. Barus, Sonia Ivana. Proses Perubahan Mendasar Konstitusi Indonesia Pra dan Pasca Amandemen. University Of Bengkulu Law Journal 2.1 (2017): 29-55. https://doi.org/10.33369/ubelaj.2.1.29-55
  18. Beyers, J., et al. (2015). The alignment of parties and interest groups in EU legislative politics. A tale of two different worlds?. Journal of European Public Policy, 22(4), 534-551. https://doi.org/10.1080/13501763.2015.1008551
  19. Bowler, Shaun, and Todd Donovan. Democracy, Institutions and Attitudes About Citizen Influence on Government. British Journal of Political Science 32.2 (2002): 371-390. https://doi.org/10.1017/S0007123402000157
  20. Chandra, M., & Ghafur, A. (2020). Peranan hukum dalam mencegah praktik politik uang (money politics) dalam pemilu di Indonesia: Upaya mewujudkan pemilu yang berintegritas. Wajah Hukum, 4(1), 52-62. https://doi.org/10.33087/wjh.v4i1.167
  21. Chang, W., et al. (2021). Direct democracy and party membership: testing the role of political efficacy. Political Studies Review, 21(1), 3-20. https://doi.org/10.1177/14789299211034278
  22. Clarke, H., et al. (2015). Heuristics, heterogeneity and green choices voting on California’s proposition 23. Political Science Research and Methods, 5(4), 755-774. https://doi.org/10.1017/psrm.2015.39
  23. Darmawan, I., et al. (2015). Keterlibatan selebriti dalam pemilu Indonesia pasca Orde Baru. Sosiohumaniora, 17(3), 230. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v17i3.8341
  24. Darmoko, H., et al. (2022). Mengungkap makna akuntabilitas dan audit atas laporan dana kampanye parpol: bukti dari pemilu legislatif 2019 Indonesia. Jamer Jurnal Akuntansi Merdeka, 3(2), 121-127. https://doi.org/10.33319/jamer.v3i2.89
  25. Danuwidjaja, A., & Manan, R. (2023). Hubungan antara kaderisasi dan ideologi dalam partai politik: studi kasus aktivitas internal PDIP. Epistemik Indonesian Journal of Social and Political Science, 4(1), 41-51. https://doi.org/10.57266/epistemik.v4i1.119
  26. Dewi, Nurul, et al. Perlindungan terhadap identitas konstitusi indonesia. Jurnal Poros Hukum Padjadjaran, vol. 2, no. 1, 2020, p. 21-37. https://doi.org/10.23920/jphp.v2i1.265
  27. Donovan, T., et al. (2019). The promise and perils of direct democracy: an introduction. Politics and Governance, 7(2), 169-172. https://doi.org/10.17645/pag.v7i2.2267
  28. Ekawati, E., et al. (2019). Peta koalisi partai-partai politik di Indonesia pada pemilihan presiden dan wakil presiden pasca Orde Baru. Jppuma Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik Universitas Medan Area, 7(2), 160. https://doi.org/10.31289/jppuma.v7i2.2680
  29. Elgie, Robert. Political Leadership In Old And New Democracies. Comparative political leadership. London: Palgrave Macmillan UK, 2012. 272-291. https://doi.org/10.1057/9781137264916_13
  30. Erikson, Josefina, and Cecilia Josefsson. Adverse Contagion? Populist Radical Right Parties and Norms on Gender Balance in Political Institutions. Politics and Governance 12 (2024). https://doi.org/10.17645/pag.8179
  31. Fachruddin, F., et al. (2024). Perkembangan international standarization of organization (ISO) dari birokrasi menuju profesionalisme. Jiip - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(3), 2989-2996. https://doi.org/10.54371/jiip.v7i3.3776
  32. Fikarno, Dave Akbarshah. Transformative Leadership In Political Parties Life, In The Era Of Digital Democracy. JHSS (Journal Of Humanities And Social Studies) 5.2 (2021): 213-217. https://doi.org/10.33751/jhss.v5i2.5380
  33. Fikri, S., et al. (2023). Penguatan Sistem Presidensial Melalui Penerapan Ambang Batas Parliamentary Threshold. Jurnal Sosial Humaniora Sigli, 6(2), 511-520. https://doi.org/10.47647/jsh.v6i2.1685
  34. Firmadi, S., & Purwaningsih, D. (2016). Analisis institusionalisasi partai politik pada pemilu legislatif tahun 2014. Journal of Governance and Public Policy, 3(3), 446-465. https://doi.org/10.18196/jgpp.2016.0066
  35. Gailmard, S., & Patty, J. (2007). Slackers and zealots: civil service, policy discretion, and bureaucratic expertise. American Journal of Political Science, 51(4), 873-889. https://doi.org/10.1111/j.1540-5907.2007.00286.x
  36. Gerschewski, J., et al. (2013). The three pillars of stability: legitimation, repression, and co-optation in autocratic regimes. Democratization, 20(1), 13-38. https://doi.org/10.1080/13510347.2013.738860
  37. Gherghina, S., & Silagadze, N. (2021). Calling referendums on domestic policies: how political elites and citizens differ. Comparative European Politics, 19(5), 642-661. https://doi.org/10.1057/s41295-021-00252-7
  38. Givari, H., et al. (2019). Adaptasi sirkulasi patron dalam implementasi sentralisme demokratik partai komunis Vietnam dalam kongres pada era “doi moiâ€. Jurnal Politik, 4(1), 115. https://doi.org/10.7454/jp.v4i1.192
  39. Gunawan, A., et al. (2017). Kontrol sipil atas militer dan kebijakan pertahanan di Indonesia pasca Orde Baru. Jurnal Politik, 2(2), 197. https://doi.org/10.7454/jp.v2i2.117
  40. Hamdani, R., et al. (2020). Proyek lintas batas administrasi: analisis partisipasi publik dalam proses perencanaan ibu kota negara republik indonesia. Journal of Regional and Rural Development Planning, 4(1), 43-62. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2020.4.1.43-62
  41. Hariyanto, B., et al. (2023). Peran teknologi informasi dalam mendukung komunikasi politik melalui media digital dalam industri musik dangdut. Technomedia Journal, 8(3), 14-25. https://doi.org/10.33050/tmj.v8i3.2085
  42. Hariwibowo, I., & Santana, S. (2020). Analisa pratik formalitas pelaporan dana kampanye studi eksploratif di kota batu. Infestasi, 16(2). https://doi.org/10.21107/infestasi.v16i2.7091
  43. Harun, I., et al. (2023). Faktor-faktor penyebab gagalnya pembangunan kawasan pedesaan berorientasi ekowisata, pembelajaran dari 3 desa, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Jurnal Penataan Ruang, 66. https://doi.org/10.12962/j2716179x.v18i2.16678
  44. Hartley, J., & Stansfield, A. (2020). Leading through agonistic conflict: contested sense-making in national political arenas. Leadership, 17(2), 131-153. https://doi.org/10.1177/1742715020945167
  45. Hayati, S., et al. (2019). The impact of caliph Umar ibn Abdul Aziz's economic policy on the welfare of the Daula Umawiyah community. Keuangan Islam dan Peran Kesejahteraan, 19(1), 99-116. https://doi.org/10.20885/millah.vol19.iss1.art5
  46. Hutagalung, S., et al. (2023). Menakar urgensi pembentukan delivery unit/tim percepatan pembangunan (studi kasus: Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Jakarta). Briliant Jurnal Riset dan Konseptual, 8(2), 372. https://doi.org/10.28926/briliant.v8i2.1398
  47. Howard, M., & Roessler, P. (2006). Liberalizing electoral outcomes in competitive authoritarian regimes. American Journal of Political Science, 50(2), 365-381. https://doi.org/10.1111/j.1540-5907.2006.00189.x
  48. Holcombe, Randall G. Checks And Balances: Enforcing Constitutional Constraints. Economies 6.4 (2018): 57. https://doi.org/10.3390/economies6040057
  49. Indonesian Treasury Review. (2023). Hubungan efisiensi pengadaan belanja modal dan belanja pemeliharaan terhadap kualitas pengelolaan barang milik negara pada kementerian/lembaga. Indonesian Treasury Review Jurnal Perbendaharaan Keuangan Negara dan Kebijakan Publik, 335-351. https://doi.org/10.33105/itrev.v8i4.654
  50. Irawan, D., & Lestari, D. (2024). Analisis hukum terhadap tindak pidana money politic dalam undang-undang pemilihan umum. Postulat, 2(1), 34-39. https://doi.org/10.37010/postulat.v2i1.1460
  51. Jafar Aw, Muhammad. Peranan Partai Politik Dalam Demokrasi di Indonesia. Jurnal Administrasi Publik 6.2 (2015): 208-219.http://dx.doi.org/10.31506/jap.v6i2.2443
  52. Jamaluddin, Y., et al. (2018). Analisis dampak pengelolaan dan penggunaan dana desa terhadap pembangunan daerah. JPPUMA Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik Universitas Medan Area, 6(1), 14. https://doi.org/10.31289/jppuma.v6i1.1520
  53. Kam, C., et al. (2009). Party discipline and parliamentary politics. https://doi.org/10.1017/cbo9780511576614
  54. Karp, Jeffrey A., and Susan A. Banducci. Party Mobilization and Political Participation In New and Old Democracies. Party Politics 13.2 (2007): 217-234. https://doi.org/10.1177/1354068807073874
  55. Kholmi, M., et al. (2010). Persepsi konstituen terhadap akuntabilitas keuangan partai politik (studi di kota malang). Jurnal Akuntansi Multiparadigma. https://doi.org/10.18202/jamal.2010.08.7089
  56. Koiranen, I., et al. (2020). Ideological motives, digital divides, and political polarization: how do political party preference and values correspond with the political use of social media?. Telematics and Informatics, 46, 101322. https://doi.org/10.1016/j.tele.2019.101322
  57. Kotagal, M., et al. (2018). Qualities of a good leader. https://doi.org/10.1007/978-3-319-71132-4_15
  58. Latif, Muhaemin. Politik Multikulturalisme: sebuah Gerakan Keadilan dan Kesetaraan. Jurnal Politik Profetik 9.2 (2021): 205-229. https://doi.org/10.24252/profetik.v9i2a3
  59. Latif, I., et al. (2022). Akuntabilitas pengelolaan keuangan partai politik lokal aceh. Al-Ijtima`i International Journal of Government and Social Science, 8(1), 29-38. https://doi.org/10.22373/jai.v8i1.1790
  60. Laihad, Rifka Amelia, et al. Analisis Faktor-Faktor Yang Mnyebabkan Resistensi Dalam Proses Perubahan Organisasi Di Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Utara, Gorontalo Dan Maluku Utara Di Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 7.1 (2019). https://doi.org/10.35794/emba.v7i1.22442
  61. Lazarova, Monika Bozhinoska, Thomas Saalfeld, and Olaf Seifert. What Does It Take for Immigrants to Join Political Parties?. Politics and Governance 12 (2024). https://doi.org/10.17645/pag.7440
  62. Letki, Natalia. Socialization for Participation? Trust, Membership, and Democratization in East-Central Europe. Political Research Quarterly 57.4 (2004): 665-679. https://doi.org/10.1177/106591290405700414
  63. Levitsky, S., & Way, L. (2010). Competitive authoritarianism. https://doi.org/10.1017/cbo9780511781353
  64. Levitsky, S., & Way, L. (2012). Beyond patronage: violent struggle, ruling party cohesion, and authoritarian durability. Perspectives on Politics, 10(4), 869-889. https://doi.org/10.1017/s1537592712002861
  65. Lisi, M., et al. (2010). The Democratisation Of Party Leadership Selection: The Portuguese Experience. Portuguese Journal of Social Sciences, 9(2), 127-149. https://doi.org/10.1386/pjss.9.2.127_1
  66. Lisi, M., et al. (2018). Party-group relations in new southern European democracies in the crisis era. Mediterranean Politics, 24(5), 592-604. https://doi.org/10.1080/13629395.2018.1428147
  67. Luo, S., et al. (2024). Reawakening a revolutionary party: the ancient and modern princes in Wang Hui’s political theory. American Political Science Review, 1-14. https://doi.org/10.1017/s0003055424000029
  68. Mansbridge, J., et al. (2010). The place of selfâ€interest and the role of power in deliberative democracy. Journal of Political Philosophy, 18(1), 64-100. https://doi.org/10.1111/j.1467-9760.2009.00344.x
  69. Mashari, M., & Prabowo, D. (2023). Pengaruh politik dinasti dalam pemilihan kepala daerah terhadap keberlangsungan demokrasi di Indonesia. Jurnal Suara Pengabdian 45, 2(4), 53-69. https://doi.org/10.56444/pengabdian45.v2i4.1247
  70. Mualif, A., et al. (2023). Format-format birokrasi: sebuah studi tentang pengorganisiran dan penyusunan format dalam konteks administrasi pemerintahan. https://doi.org/10.31219/osf.io/872k4
  71. Muirhead, R., & Rosenblum, N. (2020). The political theory of parties and partisanship: catching up. Annual Review of Political Science, 23(1), 95-110. https://doi.org/10.1146/annurev-polisci-041916-020727
  72. Munthe, G. (2024). Akuntabilitas pemerintah dalam penyajian informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD). Prediksi Jurnal Administrasi Dan Kebijakan, 23(1), 11. https://doi.org/10.31293/pd.v23i1.7526
  73. Muttaqin, M., et al. (2021). Tantangan implementasi netralitas PNS (kajian kekerasan simbolik dalam pilkada). JWP (Jurnal Wacana Politik, 6(1), 1-10. https://doi.org/10.24198/jwp.v6i1.32065
  74. Mutz, D., et al. (2002). The consequences of cross-cutting networks for political participation. American Journal of Political Science, 46(4), 838. https://doi.org/10.2307/3088437
  75. Nabi, G., et al. (2020). An analytical study of policy, politics and bureaucracy regarding meritocracy in the selection of head for the federal government institutions. Research Journal of Social Sciences & Economics Review (RJSSER), 1(4), 401-410. https://doi.org/10.36902/rjsser-vol1-iss4-2020(401-410)
  76. O’Brien, D., et al. (2015). Rising To The Top: Gender, Political Performance, And Party Leadership In Parliamentary Democracies. American Journal of Political Science, 59(4), 1022-1039. https://doi.org/10.1111/ajps.12173
  77. Padilah, A., et al. (2023). Partisipasi politik dalam pembangunan desa di kecamatan Sayan Kabupaten Melawi. Journal of Social and Policy Issues, 192-201. https://doi.org/10.58835/jspi.v3i4.265
  78. Pinilih, S., et al. (2017). Mendorong transparansi dan akuntabilitas pengaturan keuangan partai politik. Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 29(1), 69. https://doi.org/10.22146/jmh.17647
  79. Pranaswati, H., & Kiswanto, R. (2020). Determinan transparansi pelaporan keuangan pemerintah daerah provinsi di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 25(3), 273-289. https://doi.org/10.35760/eb.2020.v25i3.2862
  80. Puansah, I., & Santoso, A. (2024). Studi literatur: politik uang dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Muqoddimah Jurnal Ilmu Sosial Politik dan Hummaniora, 8(2), 778. https://doi.org/10.31604/jim.v8i2.2024.708-717
  81. Putra, H., et al. (2018). Mendorong transparansi dan akuntabilitas dana kampanye pada penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2018. Jppuma Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik Universitas Medan Area, 6(2), 112. https://doi.org/10.31289/jppuma.v6i2.1622
  82. Purnomosidi, R., et al. (2018). Pembebasan etos akuntabilitas pelayanan publik: sebuah analisis kritis habermasian atas kolonisasi lifeworld. Ekuitas (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan, 19(1). https://doi.org/10.24034/j25485024.y2015.v19.i1.68
  83. Poguntke, T., & Webb, P. (2005). The Presidentialization Of Politics. https://doi.org/10.1093/0199252017.001.0001
  84. Rahim, D., et al. (2024). Evaluasi terhadap kawasan perbatasan darat Indonesia melalui lima dimensi indeks pembangunan. Jurnal Tataloka, 26(1), 46-62. https://doi.org/10.14710/tataloka.26.1.46-62
  85. Ramli, W., et al. (2023). Patologi birokrasi. https://doi.org/10.31219/osf.io/3nk6j
  86. Ristyawati, A., et al. (2019). Penguatan partai politik sebagai salah satu bentuk pengadministrasian dan pelembagaan sistem demokrasi. Administrative Law & Governance Journal, 2(4), 710-120. https://doi.org/10.14710/alj.v2i4.710-120
  87. Ridwan, I., et al. (2024). Evaluation of merit system policy implementation in the selection for high leadership positions within the riau provincial government. AJESH, 3(5), 1063-1074. https://doi.org/10.46799/ajesh.v3i5.319
  88. Roberts, S., et al. (2015). Converging party systems in Russia and Central Asia: a case of authoritarian norm diffusion?. Communist and Post-Communist Studies, 48(2-3), 147-157. https://doi.org/10.1016/j.postcomstud.2015.06.004
  89. Rojon, S., et al. (2019). A survey experiment on citizens’ preferences for ‘vote–centric’ vs. ‘talk–centric’ democratic innovations with advisory vs. binding outcomes. Politics and Governance, 7(2), 213-226. https://doi.org/10.17645/pag.v7i2.1900
  90. Rosando, Abraham Ferry. Peran dan Fungsi Partai Politik Di Indonesia Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011. Sapientia Et Virtus 1.1 (2014): 103-118. https://doi.org/10.37477/sev.v1i1.158
  91. Saiah, F., & Saputra, M. (2019). Efisiensi belanja kesehatan di Indonesia: Pendekatan two-stage network DEA. Jurnal Anggaran dan Keuangan Negara Indonesia (Akurasi), 1(2), 97. https://doi.org/10.33827/akurasi2019.vol1.iss2.art50
  92. Schwarz, G., et al. (2020). Can public leadership increase public service motivation and job performance?. Public Administration Review, 80(4), 543-554. https://doi.org/10.1111/puar.13182
  93. Slater, D., & Wong, J. (2013). The strength to concede: ruling parties and democratization in developmental Asia. Perspectives on Politics, 11(3), 717-733. https://doi.org/10.1017/s1537592713002090
  94. Scarrow, Susan E. Parties and The Expansion of Direct Democracy: Who Benefits?. Party Politics 5.3 (1999): 341-362. ttps://doi.org/10.1177/1354068899005003005
  95. Sitepu, E., et al. (2016). Penerapan earmarking cukai hasil tembakau di Indonesia: Regulasi dan konsep ideal. Kajian Ekonomi dan Keuangan, 20(3), 241-259. https://doi.org/10.31685/kek.v20i3.200
  96. Sobari, W., et al. (2022). Logika politik transaksional petahana dalam pilkada: Analisis pembelahan politik. Jurnal Keadilan Pemilu, 1(2), 13-24. https://doi.org/10.55108/jkp.v1i2.167
  97. Suprapto, S., & Malik, R. (2019). Implementasi kebijakan diskresi pada pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 8(1), 1-8. https://doi.org/10.35816/jiskh.v8i1.62
  98. Supriyadi, Y., et al. (2024). Analisis penodaan agama dalam pilkada DKI Jakarta tahun 2017 berdasarkan undang-undang nomor 1/pnps/1965 dan pandangan maslahah al mursalah. EL-SIYASA, 1(1), 12-21. https://doi.org/10.61341/elsiyasa/v1i1.002
  99. Suriadi, H., et al. (2024). Optimalisasi penggunaan dana otonomi khusus untuk percepatan pembangunan di Provinsi Papua. Menara Ilmu, 18(2). https://doi.org/10.31869/mi.v18i2.4954
  100. Suryosukmono, G., et al. (2020). Kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja dan komitmen organisasi sebagai motivator kinerja pegawai negeri sipil. Management Insight Jurnal Ilmiah Manajemen, 15(1), 1-18. https://doi.org/10.33369/insight.15.1.1-18
  101. Solikhin, A., et al. (2017). Menimbang pentingnya desentralisasi partai politik di Indonesia. Journal of Governance, 2(1). https://doi.org/10.31506/jog.v2i1.2120
  102. Tampubolon, I., et al. (2023). Kampanye, gratifikasi, dan politik transaksional: Ditinjau dari perspektif etika politik Islam. Jurnal Ilmiah Muqoddimah Jurnal Ilmu Sosial Politik dan Hummaniora, 7(3), 1008-1021. https://doi.org/10.31604/jim.v7i3.2023.1013-1021
  103. Thames, F., & Robbins, A. (2004). Party and personal preference in postâ€soviet legislatures. Social Science Quarterly, 85(2), 478-496. https://doi.org/10.1111/j.0038-4941.2004.08502015.x
  104. Tinambunan, E., & Widodo, A. (2023). Analisis platonian atas fenomena regresi demokrasi di Indonesia. Politika Jurnal Ilmu Politik, 14(1), 87-106. https://doi.org/10.14710/politika.14.1.2023.87-106
  105. Taylor, Robinson, et al. Public Opinion and Conflict in The Separation Of Powers: Understanding the Honduran Coup of 2009. Journal of Theoretical Politics 25.1 (2013): 105-127. https://doi.org/10.1177/0951629812453216
  106. Toloh, Pascal Wilmar Yehezkiel. Politik Hukum Penguatan Partai Politik untuk Mewujudkan Produk Hukum yang Demokratis. JAPHTN-HAN 2.1 (2023): 141-168. https://doi.org/10.55292/japhtnhan.v2i1.60
  107. UN, K. (2011). Cambodia: moving away from democracy?. International Political Science Review, 32(5), 546-562. https://doi.org/10.1177/0192512111417120
  108. Wahidin, D., et al. (2020). Partai politik dan perilaku pemilih di Indonesia (studi pada pemilu legislatif 2009, 2014, dan 2019). Journal of Government and Civil Society, 4(1), 131. https://doi.org/10.31000/jgcs.v4i1.2376
  109. Wangsa, J., et al. (2023). Audit tata kelola TI pada organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintahan Kabupaten X dengan menggunakan pendekatan framework COBIT 5 (studi kasus: Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Sosial). Jitter Jurnal Ilmiah Teknologi dan Komputer, 3(3), 1323. https://doi.org/10.24843/jtrti.2022.v03.i03.p07
  110. Wibowo, E., et al. (2018). Akuntabilitas partai politik dan elektabilitas partai politik: studi kasus pada partai politik peserta pemilu di propinsi diy tahun 2014. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 14(1), 31. https://doi.org/10.21460/jrak.2018.141.297
  111. Wibowo, K., et al. (2020). Efikasi politik dan jenjang partisipasi politik pemilih pemula. Jurnal Kajian Komunikasi, 8(2), 152. https://doi.org/10.24198/jkk.v8i2.26433
  112. Wicaksana, A., et al. (2023). Partisipasi politik penyandang disabilitas dalam pengaruh kondisi fasilitas umum disabilitas. Jurnal Isip Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 20(2), 109-128. https://doi.org/10.36451/jisip.v20i2.19
  113. Widyatama, A., et al. (2017). Pengaruh kompetensi dan sistem pengendalian internal terhadap akuntabilitas pemerintah dalam mengelola alokasi dana publik. Berkala Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 2(2). https://doi.org/10.20473/baki.v2i2.4762
  114. Wospakrik, D., et al. (2018). Koalisi partai politik dalam sistem presidensil di Indonesia. Papua Law Journal, 1(1), 142-161. https://doi.org/10.31957/plj.v1i1.585
  115. Yamin, M., & Guntur, A. (2018). Mixing politics and competence in promotion office on local government (a study at regency gowa and makassar city of south sulawesi province). https://doi.org/10.2991/icss-18.2018.219
  116. Yoteni, A., et al. (2023). Strategi kampanye inklusif: mengoptimalkan penggunaan bahasa dan simbol-simbol yang responsif gender untuk mendukung partisipasi politik perempuan di Indonesia. Action Research Literate, 7(9). https://doi.org/10.46799/arl.v7i9.156
  117. Zhang, L., et al. (2023). Intergenerational mobility through inhabited meritocracy: evidence from civil service examinations of the early†and midâ€ming dynasty. Canadian Review of Sociology/Revue Canadienne De Sociologie, 60(4), 567-593. https://doi.org/10.1111/cars.12452
  118. Tesis/ Skripsi
  119. Hendriyani, Wensi. Resistensi Organisasi Perangkat Daerah pada Implementasi Kebijakan E-Planing dan E-Budgeting di Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Tesis Magister Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, 2021.
  120. Damongilala, Samuel Ezra. Peran BAMAG terhadap Kehidupan Masyarakat Ditinjau dari Budaya Mapalus di Desa Raanan Baru. Tugas Akhir, Program Studi Teologi Fakultas Teologi-UKSW, 2020.
  121. Website
  122. Nursobah, Asep. Prosedur Pengajuan Uji Materiil Ke Mahkamah Agung, https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/prosedur-berperkara/hak-uji-materiil-ppu
  123. Frianda, Septya. Tantangan yang Harus Dihadapi Indonesia dalam Sebuah Keberagaman yang Indah, 2024. https://www.kompasiana.com/septya55539/6592a64912d50f3c122d60f2/tantangan-yang-harus-dihadapi-indonesia-dalam-sebuah-keberagaman-yang-indah
  124. IBTV, Apa Bisa Nkri Berdiri Tanpa Partai !? Begini Penjelasan IBHRS |https://www.youtube.com/watch?v=dehgsx_CT3U&t=1s