Main Article Content

Abstract

The purpose of this research is to find out, though, how human rights is involved in mediating the conflict, in a problem, according to the development of temple services in Tlogosari Kulon, Pedurungan district, Semarang city. Based on that goal, the study uses qualitative methods. As for the research location, it is in the Tlogosari Kulon, tPedurungan district, the semarang city. The description done includes data description and data interpretation description. Based
on the results of studies it can be known how human rights organizations become an agency that plays an active role in their efforts to educate, study, research, and mediation which are
applied in problematic areas to the development of a house of worship in the central city of Semarang, central Java a few years ago. The reasons raised by those concerned about the establishment of religious houses are reasonable and tend to be based solely on assumptions, which, of course, are baseless and likely to divide existing diversity, and injure the values of unity.

Article Details

Author Biographies

Muhammad Khotibul Umam, Universitas Wahid Hasyim

Program Studi Ilmu Politik

Suharto Suharto, Universitas Wahid Hasyim

Program Studi Ilmu Politik

References

  1. A.J.M, Milne. 1986. Human Rights and Human Diversity. Houndmills, Basingstoke, Hamsphire, dan London: Macmillah.
  2. Ali, M. 2006. Dinamika Kerukunan Hidup Beragama Menurut Perspektif Agama-Agama. Jakarta: Departemen Agama.
  3. Asshiddique, Jimly dan Hafid Abbas. 2015. Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta. (Cetakan ke-5). Kharisma Putra Utama.
  4. Besar. (2011). Pelaksanaan dan penegakan hak asasi manusia dan demokrasi di Indonesia,â€Jurnal Humanioraâ€, Vol.2 No.1 April 2011: 201-213.
  5. El Muhtaj, Majda. 2005. Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta. Kencana.
  6. Gibson. 2002. Organisasi Perilaku-Struktur-Proses, Terjemahan, Edisi V. Jakarta. Penerbit Erlangga.
  7. Global Health and Human Rights Database. 2019. Diakses 04 juni 2021 dari https://www.globalhealthrights.org/
  8. Hendardi. 2020.. Mengadvokasi Hak Sipil Politik. Jakarta. Kepustakaan Populer Gramedia.
  9. Jurnal
  10. Kementerian luar negeri republik Indonesi. (2019 4 oktober). Indonesia dan hak asasi manusia. Diakses 10 april 2021 dari https://kemlu.go.id/portal/id/read/97/halaman_list_lainnya/indonesia-dan-hak-asasi-manusia.
  11. Ketetapan-Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Hasil Sidang Istimewa Tahun 1998, Jakarta : Panca Usaha, 1998, hlm. 87-91.
  12. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. (2020). Tentang Komnas HAM. Diakses pada 5 Februari 2022 dari https://www.komnasham.go.id/index.php/about/1/tentang-komnas-ham.html
  13. Lestari, D. T., & Parihala, Y. (2020). Merawat Damai Antar Umat Beragama Melalui Memori Kolektif dan Identitas Kultural Masyarakat Maluku. Hanifya: Jurnal Studi Agama-Agama, 3(1), 43-54)
  14. Majid, N., & Kamal, Z. 2004. Fiqih Lintas Agama : Membangun Masyarakat Inklusif-Pluralis. Yayasan Wakaf Paramadina bekerjasama dengan the Asia Foundation.
  15. Merdeka.com. (2017, 10 Desember) Catatan HAM yang terjadi di era Jokowi-JK versi KontraS. Diakses 14 april 2021 dari https://www.merdeka.com/peristiwa/catatan-pelanggaran-ham-yang-terjadi-di-era-jokowi-jk-versi-kontras.html.
  16. Nasution, Bahder Johan. 2017. Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia. Bandung. CV. Mandar Maju.
  17. Parela, K. A., Saffanah, W. M., & Anwar, K. (2018). Konflik mahasiswa timur di Kota Malang (Studi kasus pada mahasiswa timur di Kota Malang). Sosioglobal: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Sosiologi, 3(1), 27–39.
  18. Piagam PBB pasal 1 ayat 3, yaitu pasal 55 dan 56.
  19. Pradyanigrat, G. A. A. A. D., Sudiana, I. G. N., Utama, P. K. L. (2020). Strategi Forum Kerukunan Umat Beragama dalam Pembinaan Kerukunan
  20. Putra, N.P (2017) Amnesty International: 3 tahun Jokowi-JK isu HAM jadi tantangan. Dalam liputan6.com, 19 oktober 2017. Diakses 14 april 2021 dari https://www.liputan6.com/news/read/3133772/amnesty-international-3-tahun-jokowi-jk-isu-ham-jadi-tantangan.
  21. Rachmat, R. (2019). Analisa Konflik Pemangku Kepentingan Pada Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak. Musamus Journal Of Research Information and Communication Technology, 2(1), 19–25.
  22. Rahman, M. T., & Mimbar, A. S. (2018). Konsep Politik Islam Kultural Perspektif Nurcholis Majid. FIKRI: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya, 3(2), 385-400.Umat Lintas Agama di Kbupaten Mojokerto. Widya Duta: Jurnal Ilmiah Ilmu Agama dan Ilmu Sosial Budaya, 14(2), 16-19.
  23. Riyadi. 2002. Perencanaan Pembangunan Daerah Strategi Mengendalikan Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta. Gramedia.
  24. Soehartono, Irawan. 2004. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung. (Cetakan ke-6). PT. Remaja Rosdakarya.
  25. Soekanto. 2002. TeorI Peranan. Jakarta Bumi Aksara Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta. Gramedia.
  26. Suara.com. (2018, 18 september). Indeks HAM era Jokowi turun disbanding era SBY. Diakses 14 april 2021 dari https://www.suara.com/news/2018/18/12/11/063559/indeks-ham-era-jokowi-turun-dibanding-era-sby.
  27. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  28. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 1 Angka 2.
  29. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 perihal HAM
  30. Universal Declarations of Human Rights.1948. pasal 1. Dalam website komnas HAM. Diakses 28 september 2021 dari https://www.komnasham.go.id/files/1475231326-deklarasi-universal-hak-asasi--$R48R63.pdf.
  31. Wawancara Advokat Ignatius Rhadite Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang. pada 8 Juli 2022
  32. Wawancara Pendeta Wahyudi selaku Pendeta sekaligus Pengelola Gereja Baptis Indonesia Tlogosari, Kota Semarang. Pada 21 Juni 2022
  33. Widyawati, Anis. 2014. Hukum Pidana Internasional, Jakarta. Sinar Grafika.