TERRORISME DAN INVESTASI TIONGKOK DI FILIPINA: IMPLIKASINYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PENGUATAN LAYANAN KEAMANAN
Abstract
Penelitian ini mengkaji faktor di balik meningkatnya belanja militer dan ekonomi Filipina. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan serangan terrorist di sisi selatan Filipina dan lonjakan hubungan ekonomi dengan Tiongkok menjadi konteks penting. Seperti negara berkembang lainnya, Filipina berfokus pada pembangunan infrastruktur sebagai landasan bagi aktivitas ekonominya. Kebutuhan tersebut bersinergi dengan kepentingan Tiongkok untuk berinvestasi. Hal itu memicu pertumbuhan ekonomi nasional di Filipina. Sayangnya, problem keamanan di sisi selatan menjadi tantangan serius bagi masa depan perekonomian. Situasi kontradiksi itu (pertumbuhan dan krisis keamanan) mendorong pemerintah meningkatkan anggaran militer. Pertumbuhan ekonomi sebagai akibat meningkatnya investasi asing menjadi konteks yang berkontribusi bagi peningkatan layanan keamanan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitaif dengan teknik analisa data dan literature. Ada dua pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu keamanan dan pertumbuhan. Dalam konteks ini, pendekatan pertumbuhan menjelaskan bagaimana peningkatan interaksi ekonomi dengan Tiongkok mendorong dinamika ekonomi nasional Filipina. Sementara pendekatan keamanan menjelaskan bagaimana stabilitas keamanan menjadi kebutuhan keberlangsungan pertumbuhan. Argumen penelitian ini menentang temuan umum penelitian sebelumnya bahwa di negara berkembang pertumbuhan militer dan ekonomi berkorelasi negative, kasus Filipina menunjukkan sebaliknya. Kata kunci: Terrorisme, Belanja Militer, Layanan Keamanan, Stabilitas, PertumbuhanPublished
2024-01-06
Issue
Section
Articles