Main Article Content

Abstract

Online learning, which was prevalent during the pandemic, necessitates the development of digital skills in teachers, and madrasa teachers are no exception. The purpose of this study is to describe the level of digital literacy among Madrasah Ibtidaiyah (MI) teachers in Margoyoso District, Pati Regency, as well as the factors that influence it. This is a descriptive qualitative study with teachers from three MI, namely MI Mathlaul Huda Tanjungrejo, MI Al-Hikmah Kajen, and MI Miftahul Huda Kertomulyo Tapen. In-depth interviews, documentation, and questionnaires were used to collect data. According to the findings, 20 teachers (46.5%) had very good digital literacy, 12 teachers (28%) had good abilities, and 11 teachers (25.5%) did not have good digital literacy. According to educational background, 36 teachers with the highest levels of education S1 and S2 (84%) have very good skills, while 7 teachers with MA/SLTA (16 percent) do not. Internal factors such as a desire to continue growing and external factors such as training attended by teachers influence teacher digital literacy. This factor does not stand alone; other factors also have an impact, but these two are quite dominant in determining the digital literacy of MI teachers in Margoyoso District, Pati Regency.

Pembelajaran dalam jaringan yang banyak dilakukan ketika pandemi mengharuskan guru menguasai keterampilan digital, tidak terkecuali guru madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana literasi digital guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian adalah guru dari tiga MI, yaitu MI Mathlaul Huda Tanjungrejo, MI Al-Hikmah Kajen, dan MI Miftahul Huda Kertomulyo Tapen. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, dokumentasi, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan usia, terdapat 20 guru (46.5%) dengan literasi digital sangat baik, 12 guru (28%) berkemampuan baik, dan 11 guru (25.5%) termasuk kurang baik dalam literasi digital. Berdasarkan latar belakang pendidikan, sebanyak 36 guru dengan jenjang pendidikan tertinggi S1 dan S2 (84%) memiliki keterampilan sangat baik, sedangkan 7 guru lulusan MA/SLTA (16%) kurang baik dalam literasi digital. Faktor yang mempengaruhi literasi digital guru ialah faktor internal berupa keinginan untuk terus berkembang dan faktor eksternal berupa pelatihan yang diikuti oleh guru. Faktor ini tidak berdiri sendiri tetapi ada faktor lain yang turut mempengaruhi, tetapi dua faktor ini menjadi yang cukup dominan menentukan literasi digital guru MI di Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati.

Keywords

Literasi Digital Kompetensi Guru Madrasah Ibtidaiyah

Article Details

References

  1. Alnashr, M. Sofyan. “Analisis Faktor Penghambat Guru Madrasah Ibtidaiyah Dalam Pembelajaran Tematik (Studi Kasus Di MI Al-Hikmah Kajen, Margoyoso, Pati).†Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI 5, no. 2, 2018. https://doi.org/10.24235/al.ibtida.snj.v5i2.2959.
  2. Astuti, Aprilia Dewi, and Dedi Prestiadi. “Efektivitas Penggunaan Media Belajar Dengan Sistem Daring.†Prosiding Web-Seminar Nasional (Webinar) “Prospek Pendidikan Nasional Pasca Pandemi Covid-19†Fakultas Ilmu Pendidikan – Universitas Negeri Malang, no. August, 2020, hlm. 129–35.
  3. Bawden, David. “Origin and Concept of Digital Literacy.†In Digital Literacies: Concepts, Polities, and Practices. New York: Peter Lang Publishing, 2008.
  4. Chatib, Munif. Sekolahnya Manusia. Bandung: Mizan Pustaka, 2012.
  5. Hanik, Elya Umi. “Self Directed Learning Berbasis Literasi Digital Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Madrasah Ibtidaiyah.†Elementary: Islamic Teacher Journal 8, no. 1, 2020, hlm. 185. https://doi.org/10.21043/elementary.v8i1.7417.
  6. Kern, Richard. Literacy and Language Teaching. Oxford: Oxford University Press, 2000.
  7. Koehler, Matthew J., and Punya Mishra. “What Is Technological Pedagogical Content Knowledge?†Contemporary Issues In Technology And Teacher Education 9, no. 1, 2009, hlm. 60–70.
  8. Kurnianingsih, Indah, Rosini, and Nita Ismayati. “Upaya Peningkatan Kemampuan Literasi Digital Bagi Tenaga Perpustakaan Sekolah Dan Guru Di Wilayah Jakarta Pusat Melalui Pelatihan Literasi Informasi.†Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 3, no. 1, 2017, hlm. 61–76. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jpkm.25370.
  9. Latip, Abdul. “Peran Literasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa Pandemi Covid-19.†J2urnal Edukasi Dan Teknologi Pembelajaran 1, no. 2, 2020.
  10. Miles, M. B., A. M. Huberman, and J Saldana. “Cross-Case Data Analysis.†In Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook, 3rd ed. Arizona: Sage, 2014.
  11. Nahdi, Dede Salim, and Mohammad Gilar Jatisunda. “Analisis Literasi Digital Calon Guru SD Dalam Pembelajaran Berbasis Virtual Classroom Di Masa Pandemi Covid-19.†Jurnal Cakrawala Pendidikan Dasar 6, no. 2, 2020, hlm. 119.
  12. Reyna, Jorge, Jose Hanham, and Peter Charles Meier. “A Framework for Digital Media Literacies for Teaching and Learning in Higher Education.†Journal Sage E-Learning and Digital Media 15, no. 4, 2018, hlm. 176–90. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/2042753018784952.
  13. Rinjani, Ersila Devy. “Peran Guru Kelas Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring Di MI NU 61 Salafiyah Kendal.†MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar Dan Keislaman 12, no. 2, 2021. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31942/mgs.v12i2.5435.
  14. Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Depok: Raja Grafindo, 2018.
  15. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2016.
  16. Yuliani, Meda, Janner Simarmata, Siti Saodah Susanti, Eni Mahawati, Rano Indradi Sudra, Heri Dwiyanto, Edi Irawan, Dewa Putu Yudhi Ardiana, Muttaqin, and Ika Yuniwati. Pembelajaran Daring Untuk Pendidikan: Teori Dan Penerapan. Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020.