PRODUKSI BIOMASA MIKROALGA DENGAN NITRIFIKASI LIMBAH BERAMONIAK TINGGI

Authors

  • Indro Sumantri Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Kampus Baru Tembalang, Semarang-50239
  • Hadiyanto Hadiyanto Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Kampus Baru Tembalang, Semarang-50239
  • Sumarno Sumarno Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Kampus Baru Tembalang, Semarang-50239

DOI:

https://doi.org/10.36499/jim.v10i2.1052

Abstract

Biodiesel merupakan salah satu energi alternative yang saat ini memperoleh perhatian yang besar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya keuntungan/kelebihan biodiesel, diantaranya sumber yang terbarukan, bersih dan efisien, dan lebih  ramah lingkungan. Mikroalga merupakan mikroorganisme fotosintetik yang mempunyai kandungan minyak sekitar 45-85%, sehingga sangat potensial untuk dijadikan biodiesel. Akan tetapi permasalahan yang dihadapi saat ini yaitu belum maksimalnya produksi mikroalga yang berbiomasa tinggi. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian untuk mengoptimasi proses kultivasi dalam suatu photobioreaktor yang murah dan efisien untuk dengan menghasilkan mikroalga dengan  biomasa yang maksimum. Dalam penelitian ini akan digunakan photobioreaktor open pond skala kecil (miniPOND) dengan tujuan untuk mempermudah control dan evaluasi serta lebih mudah dan cepat untuk kultivasi mikroalga.

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memproduksi biodiesel dari mikroalga yang mempunyai biomassa tinggi dengan photobioreaktor open pond skala kecil (miniPOND). Kultivasi akan dilakukan dengan menggunakan reaktor kolam (open pond) skala laboratoirum dengan memafaatkan sinar matahari sebagai sumber fotosintesis. Penelitian yang dilakukan optimasi memperoleh data optimum untuk memproduksi mikroalga. Hal ini meliputi : jenis mikroalga yang tahan terhadap kadar amoniak tinggi yaitu Chlamydomonas, percobaan dilakukan secara batch dan kontinyu, percobaan batch digunakan untuk menentukan kondisi yang baik sebagai dasar untuk proses kontinyu. Rasio karbon dan nitrogen yang dilakukan meliputi stoikiometri (5,7 :1), dan antara 0,6 – 1,4. Percobaan dilakukan di reaktor dengan volume 50 L, laju aerasi 25 L/menit, pencahayaan lampu 45 W. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa waktu optimum untuk adalah 2 hari berdasarkan hasil pengamatan densitas optik. Pengaruh rasio C dan N tidak begitu terlihat karena hampir mempunyai nilai densitas optik yang hampir sama, densitas optik yang tinggi diperoleh untuk waktu 2 hari. Sistem kontinyu yang dilakukan terlihat bahwa untuk rasio C dan N 1:1 maka hasil panen mikroalga akan diperoleh terbaik pada waktu dua hari kultivasi.

Kata kunci : biodisel, mikroalga, Chlamydomonas, rasio C/N, bioreaktor, densitas optik.

Downloads

Published

2018-03-03

Issue

Section

Articles