PENGARUH PREKLORINASI TERHADAP PROSES START UP PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAPIOKA SISTEM ANAEROBIC BAFFLED REACTOR

Authors

  • H Mulyani Magister Teknik Kimia Universitas Diponegoro Semarang Jl Prof Sudarto SH Tembalang
  • S B Sasongko Magister Teknik Kimia Universitas Diponegoro Semarang Jl Prof Sudarto SH Tembalang
  • D Soetrisnanto Magister Teknik Kimia Universitas Diponegoro Semarang Jl Prof Sudarto SH Tembalang

DOI:

https://doi.org/10.36499/jim.v8i1.283

Abstract

Tingginya kandungan sianida dalam limbah cair tapioka ditengarai dapat
menjadi inhibitor bagi proses pengolahan biologi. Keberadaan sianida dapat
mengakibatkan lebih lamanya waktu start up diperlukan untuk memperoleh
kultur bakteri dalam reaktor anaerob yang dapat bekerja stabil menurunkan
kadar polutan dan memperlambat proses dekomposisi senyawa organik. Kajian
mengenai pengaruh preklorinasi fresh feed terhadap proses start up operasi
Anaerobic Baffled Reactor 2 baffle perlu dilakukan. Penelitian ini terbagi
menjadi 3 tahapan utama yaitu inokulasi benih lumpur, preklorinasi fresh feed
dan operasi start up secara batch sampai tercapai kadar COD efluen yang
stabil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah cair tapioka dengan COD
influen 8000 mg/L dan pH 4,84 memerlukan 9 hari start up dengan COD efluen
954 mg/L. Peningkatan pH influen menjadi 8 mampu menghasilkan kadar COD
efluen 347 mg/L dalam 6 hari start up. Preklorinasi terhadap fresh feed dengan
penambahan kalsium hipoklorit berdasar perbandingan rasio mol klor dan
sianida sebesar 1:1 dapat mengurangi waktu start up hingga hanya menjadi 5
hari dan menurunnya COD efluen hingga mencapai kadar 230 mg/L.
Kata kunci: Tapioca wastewater; Anaerobic Baffled Reactor; start
up; prechlorination

Downloads

Published

2012-04-20

Issue

Section

Articles