ANALISIS PENGARUH KUAT ARUS DAN POSISI LAS PADA PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS (TIG) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAHAN BAJA HOLLOW A36 SETELAH DI QUENCHING

Authors

  • Fuad Hasyim
  • Sri Mulyo Bondan Respati
  • Imam Syafa’at

DOI:

https://doi.org/10.36499/jim.v15i2.3081

Abstract

Pengelasan merupakan metode penyambungan yang umum digunakan dalam bidang konstruksi maupun aplikasi di industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kekuatan tarik sambungan las pada pengelasan dengan menggunakan variasi arus dan posisi melalui foto makro dan mikro pada baja hollow A36. Pada penelitian ini proses pengelasan yang digunakan adalah Tungsten Inert Gas (TIG). Penelitian ini menggunakan variasi arus 20 A, 30 A, 40 A, 50 A 60 A dan posisi 1G, 3G, 4G. Berdasarkan hasil pengujian uji tarik spesimen dimana pada posisi 1G arus yang paling baik digunakan yaitu 50 A dengan hasil 593,58 MPa, sedangkan pada posisi 3G arus yang baik digunakan yaitu arus 60 A dengan hasil 601,32 MPa serta posisi 4G menggunakan arus 50 A dengan hasil 556,78 MPa. Dari hasil pengamatan makro dimana posisi 1G arus 50 A, posisi 3G arus 60 A dan posisi 4G arus 50 A tidak terlihat adanya cacat, sedangkan pada arus dan posisi yg lain terlihat adanya cacat. Hasil pengamatan struktur mikro raw material memiliki fasa ferit dan perlit, sedangkan setelah dilas dengan berbagai arus dan posisi pengelasan tetap memiliki fasa yang sama yaitu fasa ferit dan fasa perlit hal ini dikarenakan hanya menggunakan pendinginan udara. Kata kunci: pengelasan, baja hollow A36, kekuatan tarik, struktur mikro.

Published

2019-10-01

Issue

Section

Articles