Analisis Keausan AISI 52100 Tanpa Pelumasan Menggunakan Tribotester Pin-On- Disc

Authors

  • Kusman . Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Semarang Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236
  • Darmanto . Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Semarang Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236

DOI:

https://doi.org/10.36499/jim.v18i1.6446

Keywords:

AISI 52100, keausan, kekasaran, pin-on-disc

Abstract

Peranan penting terhadap komponen permesinan adalah umur pemakaian, karena merupakan salah satu fenomena keausan. Dalam ilmu perancangan teknik perlu sekali untuk mempertimbangkan keausan karena ada kaitannya dengan hilangnya material. Untuk mengurangi keausan dari komponen permesinan harus dilakukan perancangan teknik yang baik. Didalam permesinan ada salah satu fenomena yang terjadi yaitu fenomena kontak antar komponen. Gesekan pada tiap-tiap komponen mengakibatkan keausan. Alat uji untuk mengetahui nilai keausan adalah tribometer pin-on-disc. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui volume keausan yang terjadi pada pin besi cor A (79, 5 HRB) dan pin besi cor B (86,5 HRB) tanpa pelumas.. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa Volume keausan tertinggi terjadi pada pin besi cor A dengan beban 20 N dengan jarak 600 m volume keausannya 0,31252 , dan volume keausan terkecil pada pin besi cor B dengan beban 10 N dengan jarak 100 m volume keausannya 0,00384 . Rata-rata koefisien keausan terbesar terjadi pada pin besi cor A dengan beban 20 N yaitu 1,18467×10ˉ8 (mm³/N.mm) kemudian pin besi cor B dengan beban 10 N koefisien keausan terkecil yaitu 1,60135×10ˉ8 (mm³/N.mm). Tinggi keausan tertinggi terjadi pada pin A beban 20 N yaitu 0,1454 mm pada jarak 600 m,dan yang tinggi terkecil pada pin b beban 10 N yaitu 0,0160 mm pada jarak 100 m.Jadi kekerasan material dan beban berpengaruh terhadap hasil pengujian.

References

Bale, J. S. (2009) “Perubahan Faktor Keausan Die Drawn UHMWPE Akibat Tegangan Kontak untuk Aplikasi Sendi Lutut Tiruan,†Jurnal Teknik Mesin. Tersedia pada: http://jurnalmesin.petra.ac.id/index.php/mes/article/view/17955.

Bayer, R. G. (2004) “Mechanical Wear Fundamentals and Testing, revised and expanded, 2004,†Mechanical Engineering. CRC Press.

Ghufron, A. dan Syafa’at, I. (2016) “Analisa Keausan Point Contact Menggunakan Tribometer Pin-on-Disc dan Pemodelan Global Incremental Wear Model dengan,†Prosiding SNST …. Tersedia pada: https://www.publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/PROSIDING_SNST_FT/article/view/1488.

Irfan, M. I. M. (2017) Analisa Keausan Besi Cor Grafit Bulat Menggunakan Tribotester Pin-On-Disc. eprints.unwahas.ac.id. Tersedia pada: http://eprints.unwahas.ac.id/844/.

Kato, K. (2005) “Classification of Wear Mechanisms/Models, Wear–Materials, Mechanisms and Practice, Edited by G.†Stachowiak.

Sugiharto, A. dan Imam Syafa’at (2017) Analisa Keausan Disc FCD Dengan Alur Buatan Hasil Knurling DIN 82 melalui Pengujian Tribometer Pin-On-Disc Tanpa Pelumas. Semarang.

Syafa’at, I., Widyanto, S. A. dan Jamari, J. (2010) Pemodelan Keausan Steady State. Semarang. Tersedia pada: http://eprints.undip.ac.id/25497/1/Pemodelan_Keausan_Steady_State%2C_Imam_Syafaat_-_MTM_Undip_-_2010.pdf.

Downloads

Published

2022-04-30

Issue

Section

Articles