PENINGKATAN YIELD BIODISEL DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG MELALUI TRANSESTERIFIKASI DUA TAHAP

Authors

  • Antonius Prihanto AKIN Santo Paulus, Jl. Sriwijaya 104 Semarang
  • Bambang Pramudono Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, SH., Semarang, 50239
  • Herry Santosa Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, SH., Semarang, 50239

DOI:

https://doi.org/10.36499/jim.v9i2.927

Abstract

Telah  dilakukan  penelitian  tentang  peningkatan  yield  biodisel  dari  minyak  biji  nyamplung melalui  transesterifikasi  dua tahap.  Transesterifikasi  dua  tahap  digunakan  untuk  menggeser reaksi ke arah kanan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan yield biodisel. Penelitian ini dilakukan  untuk  mengkaji  pengaruh  rasio  molar  metanol-minyak,  pengaruh  suhu   dan pengaruh  konsentrasi  katalis  terhadap  yield  biodisel  dari  minyak  nyamplung.  Perlakuan pendahuluan  untuk  pemurnian  bahan  baku  yang  dilakukan  meliputi  proses  degumming, esterifikasi  dan  netralisasi.  Transesterifikasi  dua  tahap  dilakukan  dengan  menggunakan variasi rasio molar metanol-minyak (6:1; 7:1; 8:1; 9:1; 10:1), suhu (30 oC, 40 oC, 50 oC, 60 oC, 70 oC) dan konsentrasi katalis KOH (1 %, 1,25 %, 1,5 %, 1,75 %, 2,0 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio molar metanol-minyak, suhu dan konsentrasi katalis berpengaruh terhadap  yield  biodisel.  Pada  rasio  molar  metanol-minyak  8:1,  suhu  60 oC  dan  konsentrasi katalis KOH 1,25  % memberikan yield biodisel maksimal sebesar 92,98  %.  Sebagian besar parameter biodisel dari kondisi terbaik yang diuji telah memenuhi standar  SNI 04-7182-2006. Transesterifikasi  dua  tahap  dapat  meningkatkan  yield  biodisel  dari  minyak  nyamplung, walaupun tidak begitu besar.

Kata kunci : yield biodisel, nyamplung (Callophyllum inophyllum), transesterifikasi dua tahap

Downloads

Issue

Section

Articles