Pengaruh Pengelasan Besi Cor FC dengan Metode Preheat dan Post Weld Heat Treatment Menggunakan Elektroda Paduan Nikel Rendah

Authors

  • Darul Iman PT. Ganda Makindo, Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah
  • Helmy Purwanto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236.

DOI:

https://doi.org/10.36499/jim.v17i1.4345

Keywords:

Besi Cor FC, HAZ, preheat, PWHT

Abstract

Dalam pengelasan ada beberapa logam yang mempunyai sifat mampu lasnya kurang baik. Besi cor putih contohnya, ini tidak disarankan untuk di las karena bersifat sangat keras dan tidak mempunyai grafit melainkan hanya besi karbida. Lain halnya dengan besi cor putih, besi cor kelabu termasuk kategori logam yang dapat dilas walaupun sifat mampu lasnya rendah. Besi cor kelabu dapat dilas dengan baik apabila sebelum pengelasan diberi pemanasan mula (preheat) dan setelah pengelasan diberikan postheat atau post weld heat treatmen (PWHT) untuk memperlambat laju pendinginan maka dilakukan penelitian dari hasil pengelasan besi cor kelabu atau besi cor FC menggunakan elektroda paduan nikel rendah dengan preheat 600°C dan PWHT tujuannya adalah menemukan metode preheat dan PWHT yang baik, dari hasil penelitian didapat, semua spesimen A mengalami retakan kawah, terdapat nilai kekerasan yang kurang seragam pada spesimen A yaitu sebesar 114.75 HRB yang dimana seharusnya kekerasannya melebihi kekerasan pada HAZ spesimen B yaitu 118.75HRB .Nilai kekersan tertinggi di capai pada spesimen A pada inti las sebesar 120.5HRB Semakin lama waktu waktu PWHT akan mengurangi perubanan sudut hasil lasan dan semakin bertumbuh struktur ferit mengakibatkan berkurang nilai kekerasannya.

References

Daryanto. (2012). Teknik Las. Bandung: Alfabeta.

Easterling, P. d. (1992). Phase Transformations in Metals. chapman.

Putra, I. E. (2013). Pengaruh Perlakuan Panas Dan Perlakuan Pendinginan Pada Proses Pengelasan Besi Cor Dengan Las Busur Listrik Smaw Terhadap Struktur Mikro ( Pemanasan Awal 500ºC ). Momentum, 14

Robbert. (1972). Atlas of Microstructure Of industrial alloy.

Rodiawan, Suhudi, & Isnadi, M. (2016). Analisa Hasil Pengelasan Kaki Pulsator Penggerak Jig Yuba Kk. Bangka.

Santoso, J. (2006). Pengaruh Arus Pengelasan Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan Las Smaw Dengan Elektroda E7018.

sonaawan, h., & Suratman, R. (2004). Pengantar untuk memahami proses pengelasan logam. Bandung: CV alfabeta.

Sularso. (2004). Elemen Mesin. Jakarta.

Surdia, T., & Saito, S. (1999). Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: Pradnya pramita.

Tata, K. (1991). Teknik Pengecoran Logam. Pradnya paramita.

wiryosumarto, H., & Okumura, T. (2008). Teknologi Pengelasan Logam. jakarta: pradnya pparamita.

Yaqin, M. K., Sulistijono, & Kurniawan, B. A. (2011). Pengaruh Preheat Dan Postheat Terhadap Lebar Haz Strukturmikro, Dan Distribusi Kekerasan Pada Proses Pengelasan Smaw Besi Cor Kelabu Fc 25.

Downloads

Published

2021-04-30

Issue

Section

Articles