Pengaruh Posisi Penggerindaan Tungsten dan Variasi Kuat Arus Pengelasan GTAW terhadap Kekuatan Tarik dan Struktur Mikro Material Stainless Steel 202

Authors

  • Kumaruddin Kumaruddin Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236.
  • Sri Mulyo Bondan Respati Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236.

DOI:

https://doi.org/10.36499/jim.v17i1.4347

Keywords:

kekuatan tarik, GTAW, gerinda tungsten, stainless steel, struktur mikro.

Abstract

Pekerjaan pengelasan sering digunakan di dunia industri manufaktur maupun industri kecil untuk penyambungan suatu bahan, salah satu bahan yang digunakan adalah stainles steel 202 dan metode pengelasan yang sering digunakan yaitu dengan menggunakan las GTAW. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik dari hasil pengelasan GTAW yang meliputi kekuatan tarik dan struktur mikro. Parameter yang di gunakan pada pengelasan ini adalah pengguanaan elektroda tungsten yang diasah membujur terhadap putaran batu gerinda dan penggunaan elektroda tungsten yang diasah melintang terhadap putaran batu gerinda dengan menggunakan arus 70 A, 80 A, 90 A. Berdasarkan pengujian kekuatan tarik penggunaan elektroda tungsten yang diasah membujur terhadap putaran batu gerinda pada arus 70 A dan 80 A menghasilkan kekuatan tarik yang lebih tinggi yaitu 661,659 Mpa dan 849,278 Mpa dan hasil pengelasan dengan menggunakan elektroda tungsten yang diasah melintang terhadap putaran batu gerinda menghasilkan kekuatan tarik yang lebih rendah yaitu 473,651 Mpa dan 841,097 Mpa. Pada arus 90 A pengelasan dengan menggunakan elektroda tungsten yang diasah membujur terhadap putaran batu gerinda menghasilkan kekuatan tarik yang lebih rendah yaitu 803,421 Mpa dan hasil pengelasan dengan menggunakan elektroda tungsten yang diasah melintang terhadap putaran batu gerinda menghasilkan kekuatan tarik yang lebih tinggi yaitu 857,952 Mpa. Untuk tegangan luluh pada arus 70 A, 80 A dan 90 A pengelasan dengan menggunakan elektroda tungsten yang diasah membujur terhadap putaran batu gerinda menghasilkan tegangan luluh yang lebih tinggi dari pengelasan dengan menggunakan elektroda tungsten yang diasah melintang terhadap putaran batu gerinda. Hubungan antara struktur mikro dengan kekuatan tarik logam dimana semakin besar butiran logam yang dihasilkan maka kekuatan luluhnya semakin rendah.

References

ASTM. 2004. Metals_Mechanical Testing_ Elevated and Low-Temperature Tests_ Metallograph, Manual Book of ASTM Standard, Vol. 03.01, E-8M

Ojahan,T. R, Hendronursito, Y.,dan Anggi, D.S., 2017, Analysis influence parameters GTAW welding in connection stainless steel AISI 304 Terhadap Sifat Mekanis Dan Struktur Mikro, Program Studi Tekni Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Malahayati Lampung. 53-62.

Syafa’at, I., Purwanto, H., Ilhammudin, M., dan Ratnani, R.D., 2018, Analisa Kekuatan Sambungan Las Argon Pada Stainless steel 304 Menggunakan Variasi Kuat Arus, Momentum, 14, 34-38.

Trianto, A., 2016, Penelitian Stainless steel 202 GTAW Untuk Variasi 50 A, 100 A dan 160 A dengan Uji Komposisi kimia, uji struktur mikro, uji kekerasan dan Uji Impact Universitas Muhammadiyah Surakarta, Program studi Teknik Mesin Fakultas Teknik.

Saripudin dan Mochammad Noer Ilman, M.N, 2013, Pengaruh Preheat terhadap Struktur Mikro dan Kekuatan Tarik Las Logam Tak Sejenis Baja Tahan Karat Austeniti AISI 304 dan Baja Karbon A36, Artikel Ilmiah

Downloads

Published

2021-04-30

Issue

Section

Articles