Main Article Content

Abstract

Tanaman bayam merupakan tanaman berbentuk perdu atau semak yang kaya akan kandungan vitamin A, B dan C, protein, lemak, karbohidrat kalium, amaratin, serta mineral-mineral yang penting seperti kalsium, fosfor dan besi. Kandungan ini  bermanfaat dalam mendorong pertumbuhan dan menjaga kesehatan tubuh. Penelitian dilaksanakan di Desa Kebadongan, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2024. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktorial yaitu pupuk kompos limbah jamu dan pestisida nabati dengan masing–masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah Pupuk limbah jamu meliputi : P0 = tanpa pemberian pupuk kompos limbah jamu, P1 = pemberian pupuk kompos limbah jamu kunyit, P2 = pemberian pupuk kompos limbah jamu beras kencur. Faktor kedua pestisida nabati meliputi : B0 = tanpa pestisida nabati, B1 = pemberian pestisida nabati daun kelor, B2 = pemberian pestisida nabati daun pepaya. Hasil penelitian menunjukan pupuk organik limbah jamu beras kencur dan pestisida nabati daun pepaya berpengaruh terhadap tinggi tanaman dengan hasil sebesar 9.17 cm. Pupuk limbah jamu beras kencur dan pestisida nabati juga berpengaruh terhadap jumlah daun dengan hasil sebesar 5.81 helai. Panjang akar yang terbaik dengan hasil  sebesar 23.57 cm dengan perlakuan pupuk kompos limbah jamu  beras kencur dan pestisida nabati daun pepaya. Perlakuan terbaik pada berat perplot terdapat pada pupuk kompos limbah jamu beras kencur dan pestisida nabati daun kelor sebesar 346.66 cm .

Kata Kunci: Bayam merah, pupuk, kompos, limbah, jamu

Article Details

References

  1. Harni, M., Anggraini, T., Rini, R., & Suliansyah, I. (2022). Review Artikel: Pati pada Berbagai Sumber Tanaman. Agroteknika, 5(1), 26–39. https://doi.org/10.55043/agroteknika.v5i1.118.
  2. Lestari T. 2014. Analisis Usaha Jamu Beken (Beras Kencur) Rasa Adas Kedawung Di Desa Rambipuji Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Politeknik Negeri Jember.
  3. Hidayanti, L., & Kartika, T. (2019). Pengaruh Nutrisi AB Mix Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) secara Hidroponik. Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 16(2), 166.https://doi.org/10.31851/sainmatika.v16i2.3214.
  4. Nurdiansyah, R. (2020). PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAYAM MERAH ( AMARANTHUS TRICOLOR L . ) VARIETAS MIRA DENGAN SISTEM HIDROPONIK RAKIT APUNG ( FLOATING RAFT ) Ridwan Nurdiansyah. Jurnal Pertanian Indonesia, 1(1), 1–5.
  5. Raksun, A., Merta, I. W., & Mertha, I. G. (2021). Pengaruh Dosis dan Waktu Pemberian Kompos Terhadap Pertumbuhan Bayam Cabut (Amarathus gangeticus). Jurnal Pijar Mipa, 16(3), 411–417. https://doi.org/10.29303/jpm.v16i3.2543.
  6. Roidah, I. S. (2014). Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik. 1(2), 43–50. Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.2. https://journal.unita.ac.id/index.php/bonorowo/article/view/14/11.
  7. Sasmita, & Mardhiyah. (2012). Mutu Fisik Sedaiaan Suspensi Oral Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L .). Akademi Farmasi Pura Indonesia Malang, 1–9. Artikel Ilmiah. https://repository.poltekkespim.ac.id/id/eprint/140/.
  8. Tyassena, A. F. A. (2015). Pengaruh Variasi Kadar Molase dan Limbah Jamu (Beras Kencur dan Daun Pepaya) terhadap Penghasilan Biogas oleh Bakteri Metanogen. E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1–12. https://e-journal.uajy.ac.id/8611/.
  9. Zhang W, Jiang Y, Zhang Z. 2023. Peran Berbagai Asam Organik Alami Dalam Pengolahan Kualitas Pascapanen Dan Mekanismenya. Universitas Hainan. Cina.