Main Article Content

Abstract

Briket arang tempurung kelapa merupakan salah satu solusi dalam menghadapi krisis BBM. Indonesia banyak menghasilkan limbah tempurung kelapa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan briket arang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang mutu terbaik briket arang tempurung kelapa ditinjau dari segi densitas bahan. Informasi ini dapat berguna bagi masyarakat yang tertarik untuk membuat briket. Dalam penelitian ini, 3 variasi kerapatan (densitas) yang digunakan adalah 0,78 g/cm3 (D1), 0,92 g/cm3 (D2), dan 1,05 g/cm3 (D3). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat densitas bahan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, kadar karbon, dan nilai kalor bahan. Tetapi tingkat densitas bahan berpengaruh nyata terhadap kuat tekan dan daya bakar bahan. Kuat tekan tertinggi pada D3 (1555,98x104 Pa), lalu D2 (1229,09x104 Pa), dan terendah pada D1 (565,51x104 Pa). Daya bakar tertinggi pada D1 (0,42 g/menit), lalu D2 (0,33 g/menit), dan terendah pada D1 (0,28 g/menit). Dengan hasil tersebut penulis berkesimpulan bahwa hasil terbaik diperoleh pada perlakuan D3 yaitu pada tingkat densitas 1,05 g/cm3.

Article Details

References

  1. Badan Pusat Statistik. (2019). Luas Tanaman Perkebunan Menurut Provinsi (Ribu Hektar), 2017-2019. Badan Pusat Statistik 2019. Jakarta-Indonesia.
  2. Budi, Esmar (2011). “Tinjauan Proses Pembentukan dan Penggunaan Arang Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Bakar â€Jurnal Penelitian Sains Vol 14 No.4 2011 25-29.
  3. Machmud, Senen (2011). “Kajian Ekonomis Industri Briket Arang Tempurung Kelapaâ€Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol 5 No.1 2011 Hal 4551.
  4. Martanto (2016). “Kajian Aspek Teknis Dan Finasial Usaha Rumah Tangga Briket Biomassa Dari Kulit Nipah Dengan Tempurung Kelapa†Agriekonomika Vol 5 No.1 2016. Hal 94-102.
  5. Pambudi, Feta Kukuh., Nuriana, Wahidin. & Hantarum, 2018. Pengaruh Tekanan Terhadap Kerapatan, Kadar Air dan Laju Pembakaran pada Biobriket Limbah Kayu Sengon. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi TerapanVI 2018. ISSN 2686-0023.Hal 547–554.
  6. Prabowo, Rossi (2009). Pemanfaatan Limbah Kulit Durian Sebagai Produk Briket di Wilayah Kecamatan Gunung Pati Kabupaten Semarang. Mediagro 5 (1) Hal 52 – 57.
  7. Pugersari, Dewi. Syarief, Achmad & Larasati, Dwinita (2013). “Eksperimen Pengembangan Produk Fungsional Bernilai Komersial Berbahan Baku
  8. Tempurung Kelapa Berusia Muda dengan Teknik Pelunakan â€ITB Journal of Visual Art and Design Vol 5 No.1 2013. Hal 74–91.
  9. Purwanto, Djoko (2015). “Pengaruh ukuran partıkel tempurung sawıt dan tekanan kempa terhadap kualıtas bıobrıketâ€Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol.33No.4 2015 Hal 303-313.
  10. Qistina, Idzni. Sukandar, Dede. & Trilaksono (2016). “Kajian Kualitas Briket Biomassa dari Sekam Padi dan Tempurung Kelapa Idzni†Jurnal Kimia VALENSI: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Vol 2. No.2 2016. Hal 136142.
  11. Seran, Julius Bria. (1990). Bioarang untuk Memasak. Liberti, Yogyakarta.
  12. Setiowati, Reni.& Tirono, Mokhamad (2014). “Pengaruh Variasi Tekanan Pengepresan Dan Komposisi Bahan Terhadap Sifat Fisis Briket Arang. Jurnal Neutrino†Jurnal Neutrino Vol 7. No.1 2014 Hal 23-31. https://doi.org/10.18860/neu.v7i1.2636.
  13. Trisasiwi, Wiludjeng. Asnani, Ari. & Sumanto, Bambang (2012). “Perbaikan Tungku Karbonisasi Model Pembakaran Luar (Retort) Untuk Meningkatkan Kinerja Pengarangan.†Jurnal Tektan Vol 4. No.1 2012. Hal 55–65.