Main Article Content

Abstract

Cabai merupakan komoditas hortikultura penting di Indonesia. Cabai banyak dibudidayakan karena memiliki harga jual dan permintaan pasar yang tinggi. Perlu adanya stabilisasi untuk meningkatkan produksi cabai sehingga kebutuhan cabai dapat terpenuhi. Beberapa usaha untuk meningkatkan produksi cabai yaitu pemenuhan unsur hara berdasarkan kebutuhan tanaman cabai. Pemberian pupuk kandang mampu membantu menyediakan hara yang dibutuhkan tanaman cabai tanpa merusak tanah jika digunakan dalam waktu panjang. Peningkatan efektifitas pupuk kandang dapat dilakukan dengan penambahan biofertilizer seperti PGPR. Kombinasi pupuk kandang dan PGPR dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kesuburan tanah, pertumbuhan, produksi tanaman cabai tanpa menyebabkan kerusakan lahan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2020 di Green House dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan pola faktorial 3x5 dengan 3 ulangan. Faktor pertama (P) yaitu pupuk kandang ayam (P1), pupuk kandang sapi (P2), pupuk kandang kambing (P3). Faktor kedua (B) terdiri dari kontrol/0 ml/liter (B0), PGPR komersial 5 ml/liter (B1), PGPR 5 ml/liter (B2), PGPR 12,5 ml/liter (B3) dan PGPR 20 ml/liter (B4). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Uji lanjut yang digunakan yaitu uji jarak berganda duncan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk kandang ayam memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik pada variabel tinggi tanaman tetapi pupuk kandang ayam tidak berbeda nyata dengan pupuk kandang sapi pada bobot buah per tanaman, jumlah buah per tanaman, dan berat segar tanaman. Perlakuan konsentrasi PGPR serta interaksi antara jenis pupuk kandang dan konsentrasi tidak berpengaruh pada semua variabel pengamatan.

Article Details

Author Biography

Erlin Wahyu Nur Khasanah, Diponegoro University

Agroecotechnology, Department of Agriculture, Faculty of Animal Science and Agriculture

References

  1. Alsabah, R., Sunyoto, F. Hidayat, dan M. Kamal. 2014. Akumulasi Bahan Kering Beberapa Varietas Jagung Hibrida (Zea mays L.) yang Ditumpangsarikan dengan Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz). J. Agrotek Tropika. 2 (3) : 394 – 399.
  2. Bachtiar, M. Ghulamahdi, M. Melati, D. Guntoro, dan A. Sutandi. 2016. Kecukupan Hara Fosfor Pada Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Dengan Budidaya Jenuh Air Di Tanah Mineral Dan Bergambut. J. Ilmu tanah dan Lingkungan. 18 (1) : 21 – 27.
  3. Balitsa. 2007. Budidaya Tanaman Sayuran. Bandung. Jawa Barat.
  4. BPS. 2020. Statistik Hortikultura 2019. Jakarta.
  5. Fajrin, M. dan M. Santoso. 2019. Pengaruh Media Tanam dan Pengaplikasian PGPR (plant growth promoting rhizobacteria) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.) J. Produksi Tanaman. 7 (4) :681 – 689.
  6. Ghaisani, A. R., D. R. Lukiwati, dan I. Mansur. 2020. Respon Pertumbuhan dan Hasil Cabai Rawit (Capsicum frustescens l.) Akibat Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskular Dan Pemupukan Fosfat. J. Agro Complex. 4 (1):1 – 7.
  7. Kementan RI. 2015. Deskripsi Cabai Keriting Varietas Bisi HP 31. Jakarta.
  8. Lisa, B. R. Widiati, dan Muhanniah. 2018. Serapan Unsur Hara Fosfor (P) Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.) pada Aplikasi PGPR (plant growth promoting rhizobacter) dan Trichokompos. J. Agrotan. 4 (1) :
  9. – 73.
  10. Murtinah, E. Fuskhah, A. Darmawati. 2020. Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Hitam (Glycine max L. Merill) pada Berbagai Jenis Pupuk Kandang Dan Konsentrasi Plant Growth Promothing Rhizobacteria. E-J. Undip. 5 (1) : 52
  11. – 59.
  12. Ningsih, Y. F., D. Armita, dan M. DS. Maghfoer. 2018. Pengaruh Konsentrasi dan Interval Pemberian PGPR Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L.). J. Produksi Tanaman. 6 (7) : 1603 – 1612.
  13. Norenza, E., T. Lestari, dan R. Apriyadi. 2019 Penetapan Dosis Tepung Daun
  14. Cengkeh Untuk Mengendalikan Hama Gudang Kacang Hijau (Callosobruchus Maculatus Fabricius.) Pada Suhu Penyimpanan Yang
  15. Berbeda. J. Agrosaintek. 3 (1) : 1 – 8.
  16. Ollo, L., P. Siahaan, dan B. Kolondam. 2019. Uji Penggunaan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) J. Mipa Unsrat. 8 (3) : 150 – 155.
  17. Prabowo, Rossi dan Subantoro R. 2018. Analisis Tanah Sebagai Indikator Tingkat
  18. Kesuburan Lahan Budidaya Pertanian di Kota Semarang. J. Cendekia Eksakta 2 (2): 59 – 64.
  19. Pramitasari, H. E., T. Wardiyati, dan M. Nawawi. 2016. Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen Dan Tingkat Kepadatan Tanaman Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica oleraceae L.). J. Produksi Tanaman. 4 (1) : 49 – 56.
  20. Prasetyo, N. Dan M. Kusberyunadi. 2015. Respon Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) pada Berbagai Jenis Pupuk Kandang. J. Universitas PGRI Yogyakarta.
  21. Purnomo, E. A., E. Sutrisno, dan S. Sumiyati. 2017. Pengaruh Variasi C/N Rasio Terhadap Produksi Kompos Dan Kandungan Kalium (K), Pospat (P) dari Batang Pisang Dengan Kombinasi Kotoran Sapi Dalam Sistem
  22. Vermicomposting. J. Teknik Lingkungan. 6 (2) : 1 – 15.
  23. Raka, I. G. N., K. Khalimi, I. D. N. Nyana, dan I. K. Saidi. 2012. Aplikasi Rhizobakteri Pantogea agglomerans untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays, L.) Varietas Hibrida BISI-2. J. Agrotop. 2 (1) : 1 – 9.
  24. Risal, D. dan A. Halim. 2020. Uji Pupuk Organik Untuk Pertumbuhan Cabai Keriting Pada Tanah Miskin Hara. J. Ecosolum. 9 (1) : 19 – 27.
  25. Rohmawati, F. A., R. Soelistyono, Koesriharti. 2017. Pengaruh Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Kompos Kotoran Kelinci Terhadap Hasil Tanaman Terung (Solanum malongena L.). J. Produksi Tanaman. 5 (8) : 1294 – 1300.
  26. Shofiah, D. R. Dan S. Y. Tyasmoro. 2018. Aplikasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk Kotoran Kambing Pada Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Manjung. J. Produksi Tanaman. 6 (1) : 76 – 82.
  27. Sitompul, E., I. W. Wardhana, dan E. Sutrisno. 2017. Studi Identifikasi Rasio C/N
  28. Pengolahan Sampah Organik Sayuran Sawi, Daun Singkong, dan Kotoran Kambing Dengan Variasi Komposisi Menggunakan Metode
  29. Vermikomposting. J. Teknik Lingkungan. 6 (2):1 – 12.
  30. Sugiyono, B. R., G. Mudjioo, dan R. Rachmawati. 2014. Studi Kelimpahan Populasi Thrips sp. pada Perlakuan Pengelolaan Hama Terpadu Dan
  31. Konvensional Pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) di Desa Bayem
  32. Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang. J. Hama Penyakit Tanaman. 2
  33. (2) : 67 – 78.
  34. Surtinah. 2013. Pengujian Kandungan Unsur Hara Dalam Kompos Yang Berasal Dari Serasah Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata). J. Ilmiah Pertanian. 11(1) : 11 – 17.
  35. Suyoto. 2011. Fotoperiode dan Pembungaan Tanaman. Jurnal Buana Sain. 11 (2) : 137 -144.
  36. Utami, A. P. D. Agustiyani, dan E. Handayanto. 2018. Pengaruh PGPR (plant growth promoting rhizobacteri), Kapur, dan Kompos Pada Tanaman Kedelai di ultisol Cibinong, Bogor. J. Tanah dan Sumberdaya Lahan. 5 (1) : 629 – 635.
  37. Widarti, B. N., W. K. Wardhini, dan E. Sarwono. 2015. Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku Pada Pembuatan Kompos Dari Kubis dan Kulit Pisang. J.
  38. Integrasi Proses. 5 (2) : 75 – 80.
  39. Widawati, S. 2015. Isolasi dan Aktivitas Plant Growth Promoting Rhizobacteria (Rhizobium, Azospirillum, Azotobacter, Pseudomonas) dari Tanah Perkebunan Karet, Lampung. J. Berita Biologi. 14 (1) : 77 – 88.