Main Article Content

Abstract

Petani jagung di Desa Senepo Kecamatan Slahung mengalami kendala dalam keterbatasan memperoleh sarana produksi, fluktuasi harga dan fluktuasi produksi. Kendala-kendala tersebut dapat diselesaikan dengan kemitraan yang dijalankan melalui Program Makmur PT Pupuk Kaltim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) deskripsi pelaksanaan kemitraan Program Makmur PT Pupuk Kaltim di Desa Senepo, (2) tingkat keuntungan usahatani melalui kemitraan Program Makmur PT Pupuk Kaltim dan (3) faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jagung. Metode pengambilan contoh penelitian ini menggunakan total sampling sebanyak 45 petani jagung yang mengikuti kemitraan Program Makmur. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif, pendapatan dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kemitraan yang diterapkan antara PT Pupuk Kalimantan Timur dengan petani mitra dikategorikan ke dalam kerjasama multistakeholder. PT Pupuk Kaltim pihak penyedia pinjaman pupuk dan pendampingan teknis budidaya, PT Biotis Agrindo pihak penyedia obat-obatan, PT Pandhega Nusa Bersaudara pihak penyedia benihdan CV Arfarm Jaya sebagai offtaker sedangkan petani menyiapkan lahan dan tenaga kerja, (2) rata-rata pendapatan usahatani jagung adalah sebesar Rp 7.997.484 per hektar. Sementara untuk rata-rata biaya produksi adalah sebesar Rp 12.084.374 per hektar dengan nilai R/C Ratio atas biaya tunai petani melalui kemitraan Program Makmur sebesar 1,67 sehingga pendapatan usahatani jagung dapat dikatakan menguntungkan, (3) Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani jagung di Desa Senepo adalah biaya pupuk, biaya tenaga kerja, biaya benih, produksi, pengalaman pada taraf kepercayaan 95%, sedangkan faktor lain tidak berpengaruh signifikan. Kata kunci: Jagung, Pendapatan, Regresi Linear Berganda, Kemitraan

Article Details

References

  1. Erviyana, P. 2015. Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi tanaman pangan jagung di Indonesia. JEJAK: Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan, 7(2), 194–202.
  2. Hamyana, H., Cahyono, A., & Rahmi, A. 2021. Dampak program kemitraan terhadap kelayakan usahatani dan pendapatan petani jagung di Kecamatan Sumberpucung, Jawa Timur. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 5(1), 79–90.
  3. Harwati, W. M. I., Supardi, S., & Dewi Hastuti. 2015. Faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jagung (Zea mays L.) (studi kasus di Desa Sidodadi, Kec. Patean Kab. Kendal). Jurnal MEDIAGRO, 11(2), 77–86.
  4. Maramba, U. 2018. Pengaruh karakteristik terhadap pendapatan petani jagung di Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 2(2), 94–101.
  5. Purwanto. 2015. Buol analysis of hybrid corn farming production and income in Modo Village , Bukal Sub-District Buol Regency. 22(3), 205–215.
  6. Ratnawati, I., Noor, T. I., & Hakim, D. L. 2019. Analisis kelayakan usahatani cabai merah (studi kasus pada kelompok tani Mekar Subur Desa Maparah Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh, 6(2), 422–429.
  7. Sholeh, M. S., Ringgih, D. 2021. Pengaruh dosis pemupukan terhadap pendapatan usaha tani padi pada lahan marginal di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Jurnal Agribisnis Dan Agrowisata, 10(1), 384–392.
  8. Sugiyono 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
  9. Wahidayat, I. D. 2020. Indikator Pertanian Provinsi Jawa Timur. Klaten: CV Antareja Adiperkasa.
  10. Zaman, N., D. W. Purba., I. Marzuki., I. A. Sa'ida., D. Sagala., B. Purba., T. Purba., D. M. Nuryanti., D. R. D. Hastuti., dan Mardia. 2020. Ilmu Usahatani. Medan: Yayasan Kita Menulis.