Main Article Content
Abstract
Pembangunan pertanian dapat diartikan sebagai suatu proses yang ditujukan untuk selalu menambah produksi per kapita, yang sekaligus dapat mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan menambah modal dan ketrampilan untuk memperbesar turut campur tangannya manusia di dalam perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Dalam pembangunan pertanian, diversifikasi pada umumnya dihubungkan dengan suatu peralihan atau perpindahan dari komoditas ekspor untuk ke arah pengusahaan komoditas baru yang dipandang sebagai jalan keluar dalam menghadapi permintaan pasar. Diversifikasi pertanian adalah suatu pemilihan dan adopsi dari beberapa tambahan tipe komoditas yang berorientasi pasar, untuk dihasilkan melalui budidaya pertanian secara modern, baik pada tingkat nasional maupun regional. Perumusan masalah yang diajukan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. bagaimanakah karakteristik pelaku sistem agribisnis untuk mencapai pertanian yang tangguh?
2. Upaya apa yang harus dilakukan agar pengembangan diversifikasi pertanian berhasil? Lembaga ekonomi yang tangguh harus memiliki ketrampilan dalam menerapkan inovasi untuk terus meningkatkan produktivitas efisiensi usaha. Mengusahakan untuk memperoleh keuntungan yang layak diukur dengan tingkat kewajaran yang berkembang terus. Lembaga ekonomi harus mampu menghadapi risiko usaha dari perubahan situasi ekonomi di dalam maupun di luar negeri, juga dapat memanfaatkan skala usaha untuk mencapai efisinsi yang tinggi. Ciri ketagguhan lainnya dari lembaga ekonomi adalah memiliki kemampuan mandiri menghadapi pihak-pihak lain dalam dunia usaha. Lembaga sosial pedesaan haruslah mampu menciptakan iklim yang sehat sehingga para petani produsen dapat mengembangkan usahanya, menciptakan iklim usaha bersaing secara kreatif. Ciri ketagguhan yang lainnya, lembaga sosial dituntut untuk menciptakan iklim yang mendorong anggota masyarakat bekerja keras, ulet dan jujur untuk mencapai tujuan. Untuk menjamin keberhasilan pengembangan diversifikasi pertanian, senantiasa diperlukan adanya pengembangan teknologi pertanian sesuai dengan kebutuhan petani, pengembangan kelembagaan, peningkatan kualitas sumberdaya pertanian, perbaikan gizi masyarakat, perbaikan sistem pemasaran dan perlu adanya campur tangan pemerintah.