ANALISA KANDUNGAN KIMIA PUPUK ORGANIK DARI BLOTONG TEBU LIMBAH DARI PABRIK GULA TRANGKIL

Authors

  • Supari Supari Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muria Kudus PO.BOX.53 Gondang Manis Bae Kudus.
  • Taufik Taufik Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muria Kudus PO.BOX.53 Gondang Manis Bae Kudus.
  • Budi Gunawan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus PO.BOX.53 Gondang Manis Bae Kudus.

DOI:

https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.1087

Abstract

Salah satu limbah yang dihasilkan PG 9 (pabrik gula) dalam proses pembuatan gula adalah blotong, yang keluar dari proses dalam bentuk padat mengandung air dan masih mempunyai temperatur cukup tinggi (panas), berbentuk seperti tanah, sebenarnya adalah serat tebu yang bercampur kotoran yang dipisahkan dari nira. Komposisi blotong terdiri dari sabut, wax dan fat kasar, protein kasar,gula, total abu, SiO2, CaO, P2O5 dan MgO. Komposisi ini berbeda prosentasenya dari satu PG dengan PG lainnya, bergantung pada asal tebu. Blotong dapat diolah menjadi pupuk organik, sebagai penyubur atau untuk perbaikan struktur tanah terutama pada lahan kering karena blotong banyak mengandung bahan penyubur tanah seperti Nitrogen, P2O5, CaO, humus dan lain-lain.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kandungan kimia pupuk organik dari limbah blotong tebu limbah dari PG Trangkil.Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di PG Trangkil sebagai penghasil limbah blotong tebu dan Laboratorium Kimia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah sebagai tempat pengujian unsur kimia dari limbah blotong. Parameter yang akan diuji meliputi : Kadar Air, pH H20, C-Organik, N-kjeldahl, N-NH4, N-NO3, N-Total, C/N Rasio, P2O5, K2O Total, Fe, Mn, Cu, dan Zn.Hasil pengujian menunjukkan bahwa pupuk organik ( crusher) ini sebagai pupuk organik mempunyai daya serap air yang cukup tinggi, dalam pH mendekati normal sampai normal. Dengan berbagai kandungan N, P dan K yang relatif rendah dengan penggunakaan bioaktivator diharapkan akan dapat berperan dalan ketersediaan unsur-unsur tersebut. Adapun kandungan Fe yang cukup tinggi dapat dilakukan penambahan kapur baik dengan dolomite maupun kapur tohor. Sedang kandungan unsur mikro sudah cukup memenuhi untuk crusher sebagai pupuk organik. Crusher tersebut mengandung Kadar Air (32%), pH H20 (6,54%) C-Organi (9,93%), N-kjeldahl(1,01%) N-NH4(0,5%), N-NO39 (0,11%) N-Total (1,13% ), C/N Rasio(8,76%), P2O5(1,05%), K2O Total (0,16 ppm) Fe(10308,67 ppm) Mn(759,597 ppm), Cu(50,75 ppm), dan Zn(90,68 ppm).

Kata kunci: blotong, pupuk, organik, limbah, gula

Downloads