PENINGKATAN KADAR ZINGIBEREN DALAM MINYAK JAHE DENGAN EKSTRAKSI CAIR-CAIR

Authors

  • Dwi Handayani Program Diploma Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UNDIP. Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang, Semarang 50239
  • Vita Paramita Program Diploma Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UNDIP. Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang, Semarang 50239
  • Laila Faizah Program Diploma Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UNDIP. Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang, Semarang 50239

DOI:

https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.1108

Abstract

Minyak jahe merupakan salah satu komoditas eksport minyak atsiri. Selama ini minyak jahe yang dihasilkan produsen atsiri di Indonesia masih banyak yang belum memenuhi standard yang telah ditetapkan sehingga harganya tidak dapat bersaing di pasaran internasional.Hal ini disebabkan kadar Zingiberen yang rendah yaitu lebih kecil dari 20% dan kadar kamfen serta impuritasnya yang tinggi. Zingiberen mempunyai putaran optik yang negatif, sedangkan kamfen mempunyai putaran optik positif. Karena kadar zingiberen yang rendah dan kadar kamfen yang tinggi maka mempunyai putaran optik positif. Pada hal menurut ISO Internasional 7355 putaran optik yang diharapkan (-20o)-(-45o) sedangkan minyak jahe yang diproduksi di Indonesia antara (+6o)–(+12o)sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan kadar Zingiberen atau menurunkan kadar kamfen, yaitu dengan ekstraksi cair-cair. Penelitian bertujuan untuk mengetahuipeningkatan kadar Zingiberen dan faktor yang paling berpengaruh pada ekstraksi cair-cair.Ekstraksi dilakukan dengan pelarut alkohol 95% dan variabel yang diuji adalah ratio solute : solven ; waktu ekstraksi dan kecepatan pengadukan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh pada ekstraksi adalah banyaknya pelarut yang digunakan yaitu 5 kali volume minyak jahe. Sedangkan kadar zingiberene mengalami kenaikan dari 10,42% menjadi 18,02%.

Kata kunci : ekstraksi, ,minyak jahe, zingiberene

Downloads