PERMUKIMAN KAMPUNG NELAYAN ‘BLANAKAN’ KABUPATEN SUBANG DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI PERMUKIMANNYA
DOI:
https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.1141Abstract
Perkiraan BPS (2008), masyarakat kampung nelayan masih didominasi oleh masyarakat miskin dengan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan yang tergolong rendah. Kondisi sosial-ekonomi dari masyarakat kampong nelayan ini juga berpengaruh terhadap bentukan permukiman pada kampung nelayan yang didiaminya. Pola permukiman kampong nelayan pada umumnya belumlah tertata dengan baik, karena proses terbentuknya merupakan proses yang alamiah yang cenderung spontan serta sporadic. Secara fisikal kondisi permukiman kampung nelayan, masih belum terawat dan terpelihara dengan baik, terutama dari segi pola permukiman, kondisi sarana-prasarana hingga kondisi penyehatan lingkungannya. Kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin di permukiman kampung nelayan, pada pokoknya merupakan upaya yang bersifat multi-disiplin yang didalamnya meliputi bahasan: sosio-budaya, sosio-ekonomi dan sosio-ekologis dari warga masyarakatnya. Kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin di kampong nelayan ini, salah satunya adalah berupa kegiatan pemberdayaan dengan pendekatan ‘PRA’ (Participatory Research Action) guna meningkatkan dan memperbaiki kondisi lingkungan fisik permukimannya. Dalam penelitian ini dibahas dua sub-topik utama, yaitu: (a) kondisi permukiman kampung nelayan, dan (b) upaya pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan / perbaikan kondisi lingkungan fisik permukiman kampung nelayan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis secara deskriptif dengan didukung kegiatan pra-penelitian berupa: (a) studi literature, (b) survey lapangan dan (c) pencarian data-data pendukung melalui web-searching. Sedang studi kasus yang diangkat dalam penelitian ini adalah: permukiman kampung nelayan di Blanakan Kabupaten Subang Propinsi Jawa Barat. Temuan dalam penelitian ini adalah penataan pada tingkat atau skala lingkungan permukiman kampung nelayan, kondisi fisik kampung nelayan perlu diupayakan untuk ditingkatkan penataan lingkungan fisik-ekologisnya. Pada kawasan permukiman yang padat penduduk serta padat hunian, maka kondisi dan kualitas dari : (a) jalan-jalan lingkungan skala permukiman, (b) saluran drainase air hujan, (c) penanganan sanitasi lingkungan berupa MCK (mandi-cuci-kakus), (d) penyediaan sumber air bersih bagi para masyarakat nelayan, dan (e) sarana pembuangan sampah – perlu untuk ditingkatkan dan diperbaiki. Sedangkan penataan pada tingkat atau skala bangunan rumah tinggal nelayan, kondisi fisik bangunan yang perlu diperbaiki adalah meliputi : (a) kondisi struktur – konstruksi dari bangunan rumah tinggal nelayan, (b) kondisi penggunaan bahan bangunan atau ’the materials of the buildings’, (c) kondisi sanitasi pada rumah tinggal, terutama dalam penanganan kakus dan saluran pembuangan air kotor rumah tangga, dan (d) kondisi tata-udara dan tata-cahaya pada beberapa bangunan rumah tinggal nelayan dinilai masih rendah.
Kata kunci : permukiman kampung nelayan, pemberdayaan masyarakat miskin