IMPLEMENTASI SMART MUSEUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI BLUETOOTH LOW ENERGY

Authors

  • Abhimata Ar Rasyiid Pusat Teknologi Elektronika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Gedung Teknologi 3 lantai 3 PUSPIPTEK Serpong Tangerang Selatan 15314
  • Andi Kurnianto Pusat Teknologi Elektronika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Gedung Teknologi 3 lantai 3 PUSPIPTEK Serpong Tangerang Selatan 15314
  • Christian Wisnu Purnaadi Pusat Teknologi Elektronika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Gedung Teknologi 3 lantai 3 PUSPIPTEK Serpong Tangerang Selatan 15314

DOI:

https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.1566

Abstract

Teknologi Bluetooth semakin lama semakin berkembang sampai dengan versi 4.0 atau yang biasa disebut Bluetooth Low Energy (BLE). Dengan kemunculan BLE banyak perusahaan yang mulai memproduksi BLE dengan berbagai macam bentuk bahkan dapat ditambahkan sensor sesuai kebutuhan. Berdasarkan data dari Kemenbudpar Indonesia memiliki sekitar 269 museum. Namun pada tahun 2010 hanya sekitar dua persen dari jumlah penduduk di Indonesia yang mengunjungi museum. Salah satu cara yang mungkin dapat dilakukan untuk menarik pengunjung museum  adalah memanfaatkan teknologi BLE untuk membangun smart museum. Metode yang digunakan untuk mengimplementasikan BLE pada smart museum adalah menggabungkan BLE dengan komputer server dan smartphone.  Hasil yang diperoleh dari penggabungan teknologi tersebut adalah terbentuknya smart museum yang mana akan membuat pengunjung museum dapat  berinteraksi dengan artefak atau barang yang dipamerkan dalam museum. Pengunjung museum  bisa mendapatkan informasi mengenai artefak atau barang tersebut dalam bentuk teks, gambar, audio maupun video.

Kata kunci: bluetooth low energy, internet of things, smart museum

Published

2016-09-03