IMPLEMENTASI SMART MUSEUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI BLUETOOTH LOW ENERGY
DOI:
https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.1566Abstract
Teknologi Bluetooth semakin lama semakin berkembang sampai dengan versi 4.0 atau yang biasa disebut Bluetooth Low Energy (BLE). Dengan kemunculan BLE banyak perusahaan yang mulai memproduksi BLE dengan berbagai macam bentuk bahkan dapat ditambahkan sensor sesuai kebutuhan. Berdasarkan data dari Kemenbudpar Indonesia memiliki sekitar 269 museum. Namun pada tahun 2010 hanya sekitar dua persen dari jumlah penduduk di Indonesia yang mengunjungi museum. Salah satu cara yang mungkin dapat dilakukan untuk menarik pengunjung museum adalah memanfaatkan teknologi BLE untuk membangun smart museum. Metode yang digunakan untuk mengimplementasikan BLE pada smart museum adalah menggabungkan BLE dengan komputer server dan smartphone. Hasil yang diperoleh dari penggabungan teknologi tersebut adalah terbentuknya smart museum yang mana akan membuat pengunjung museum dapat berinteraksi dengan artefak atau barang yang dipamerkan dalam museum. Pengunjung museum bisa mendapatkan informasi mengenai artefak atau barang tersebut dalam bentuk teks, gambar, audio maupun video.
Kata kunci: bluetooth low energy, internet of things, smart museum