KARAKTER KENYAMANAN THERMAL PADA BANGUNAN IBADAH DI KAWASAN KOTA LAMA, SEMARANG
DOI:
https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.1569Abstract
Salah satu bangunan peninggalan Kolonial Belanda yang terdapat dikawasan Kota Lama yang juga menjadi ikon Kota Semarang adalah Gereja Blendug. Arsitektur bangunan ini mengadopsi Arsitektur Belanda pada masa lalu, yang berhasil merespon kondisi iklim setempat ( tropis ). Kenyamanan thermal jemaat bagi jemaat tentu saja terkait dengan faktor iklim tropis. Seperti : desain awal yang menerapkan sistem penghawaan alami, penerangan alami, hingga pada pertimbangan orientasi bangunan. 6 (enam) faktor pencipta kenyamanan thermal PMV (Predicted Mean Vote) adalah aspek suhu, kecepatan udara, kelembapan, suhu radiasi matahari rata-rata, jenis aktivitas, jenis pakaian. Dalam perkembangan saat ini kenyataannya sistem penghawaan yang diaplikasikan adalah sistem penghawaan gabungan, yaitu penghawaan alami ( lubang ventilasi ) dan penghawaan buatan (AC). Sejauh mana karakter kenyamanan thermal bagi penghuni bangunan ini menjadi tujuan dari penelitian. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan melakukan pengukuran langsung insitu. Sedangkan pengolahan datanya mengunakan software dari Ingvar Holmer yg mengacu pada teori PMV. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah; pertama karakter kenyamanan termal untuk jemaat mencapai kondisi nyaman (indeks PMV mendekati 0) pada aktivitas ibadah pagi hari dibandingkan dengan aktivitas ibadah pada siang hari. Kedua kenyamanan didapatkan pada zona tempat duduk yang mendekati perlubangan ventilasi. Dan ketiga, zona yang jauh dari lubang ventilasi direkomendasikan agar jemaat tidak mengenakan baju yang berlengan panjang.
Kata kunci: Bangunan Ibadah , Kenyamanan thermal, Kota Lama , PMV, Semarang