FORMULA PLASTIK BIODEGRADABLE BERBAHAN DASAR PATI SUKUN DAN CARBOXYMETHYL CELLULOSE (CMC) DARI TONGKOL JAGUNG DENGAN REAGEN GLISEROL
DOI:
https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.1913Abstract
Sampah plastik membutuhkan waktu hingga 450 tahun untuk dapat terurai. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menciptakan formula plastik biodegradable. Salah satunya yaitu plastik berbahan dasar pati sukun yang memiliki kandungan amilose (22,52%) dan amilopektin (77,48%). Di samping itu, limbah tongkol jagung yang melimpah di Indonesia yaitu 4.456.215 ton (2008) kurang dimanfaatkan dan kandungan Carboxymethyl Cellulose yang dimiliki tongkol jagung berpotensi sebagai bahan plastik. Sedangkan, penambahan reagen gliserol berfungsi untuk elastisitas plastik. Plastik ini dibuat dengan mengkombinasikan pati sukun dan CMC tongkol jagung dengan perbandingan 6:4. Pemberian gliserol yang divariasikan dalam 3 variabel yaitu 0,08%v/v, 0,03%v/v, 0,05%v/v. Pengujian degradasi menggunakan KCl dilakukan untuk mengatur humiditas. Kemudian, sample plastik dikubur dengan tanah di cawan petri dan disimpan di desikator lalu, dilakukan pengecekan berat selama 7 hari berturut-turut. Adapun hasil penguraian terbaik ada pada plastik dengan gliserol 0,08%v/v yaitu rata-rata penurunan berat 0,005371g, kemudian gliserol 0,05%v/v dengan rata-rata penurunan berat 0,002457g, dan plastik dengan gliserol 0,03%v/v yaitu rata-rata penurunan berat 0,001785g. Selain ketiga variabel tersebut, pengujian terhadap plastik bening yang biasa dipasaran menunjukkan rata-rata penurunan berat plastik tersebut hanya 0,000114 g. Ini membuktikan bahwa plastik berbahan dasar pati sukun, CMC Tongkol Jagung dan gliserol merupakan plastik biodegradable yang mampu menjawab permasalahan penguraian plastik.
Kata Kunci: Plastik Biodegradable, Pati Sukun, CMC Tongkol Jagung, Gliserol
Â