ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL PADA PENGEMUDI BUS DAMRI DI PERUSAHAAN UMUM DAMRI UBK SURAKARTA DENGAN METODE SUBJECTIVE WORKLOAD ASSESSMENT TECHNIQUE (SWAT)
DOI:
https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.215Abstract
Dalam mengemudikan bus keselamatan penumpang adalah hal yang harus diutamakan. Dalam prakteknya ada beberapa hal yang tidak dapat terduga oleh pengemudi yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Pada situasi tersebut pengemudi dituntut untuk lebih berkonsentrasi, dan pada kondisi yang tak terduga tersebut dapat menimbulkan beban kerja mental yang tinggi. Pengukuran beban kerja perlu dilakukan, baik beban kerja fisik maupun beban kerja mental. Tujian pengukuran beban kerja yaitu agar diketahu besarnya beban kerja dan juga dapat dijadikan sebagai alat evaluasi untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.
Perum Damri UBK Surakarta merupakan perusahaan bus yang melayani rute dalam kota terdiri dari 15 armada reguler. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran beban kerja fisik dan mental pengemudi. Pengukuran beban kerja fisik dilakukan dengan metode pengukuran denyut jantung, sedangkan pengukuran beban kerja mental dengan metode SWAT. Pengukuran beban kerja mental dilakukan dalam kondisi normal dan juga pada kondisi simulasi. Untuk mengetahui kondisi yang akan disimulasikan, dilakukan penyebaran kuisioner guna mengidentifikasi kondisi yang akan dinilai beban kerjanya. Setelah didapatkan nilai beban kerja mental dari masing-masing kondisi, selanjutnya dicari tingkat pengaruhnya terhadap beban mental pengemudi dengan pengujian Anova.
Hasil pengukuran denyut jantung diperoleh nilai pengukuran denyut jantung pada pagi hari sebesar 79.62 denyut/menit dan pengukuran pada sore hari sebesar 82.98 denyut/menit. Dengan demikian diperoleh nilai beban kerja fisik yaitu sebesar 82.98 denyut/menit. Sedangkan hasil pengukuran beban kerja mental pada kondisi normal didapatkan nilai beban kerja mental sebesar 74.095. pada kondisi simulasi didapatkan nilai beban kerja mental tertinggi yaitu pada kondisi perjalanan jika waktu perjalanan mendesak sebesar 82.7. Setelah dilakukan pengujian Anova diperoleh bahwa dari semua kondisi perjalanan tersebut memberikan pengeruh yang relatif sama terhadap beban kerja mental pengemudi, dari berbagai macam kondisi tersebut tidak ada yang berpengaruh secara dominan.
Kata kunci: Beban Kerja Fisik, Beban Kerja Mental, SWAT.