ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL (STUDI KASUS: SIMPANG JL. IMAM BONJOL – JL. PAGAR ALAM KOTA BANDAR LAMPUNG)

Authors

  • Weka Indra Dharmawan Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Malahayati Jl. Pramuka No. 27, Kemiling, Bandar Lampung 35153
  • Devi Oktarina Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Malahayati Jl. Pramuka No. 27, Kemiling, Bandar Lampung 35153
  • Adithia Brilianto Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Malahayati Jl. Pramuka No. 27, Kemiling, Bandar Lampung 35153

DOI:

https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.2245

Abstract

Persimpangan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas, untuk mengoptimalkan fungsi simpang perlu dilakukan penangan dengan melihat pada faktor kinerja simpang tersebut. Penurunan kinerja suatu simpang akan menimbulkan kerugian bagi pengguna jalan karena terjadinya penurunan kecepatan, peningkatan tundaan dan antrian kendaraan yang menyebabkan tingkat pelayanan jalan akan menurun. Penelitian ini menggunakan penelitian survey selama empat hari pada waktu jam puncak yaitu pagi hari pukul 07.00 – 08.00, siang hari pukul 11.30 – 12.30 dan sore hari pukul 16.30 – 17.30 serta analisis data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Hasil penelitian mendapatkan arus lalu lintas terbesar terjadi pada hari Sabtu, dengan total kendaraan bermotor yaitu 10526 smp/jam. Kapasitas (C) simpang terbesar terjadi pada hari Rabu, dengan 2641 smp/jam. Derajat kejenuhan (DS) paling terbesar terjadi pada hari Sabtu, dengan nilai 1,357 dengan klasifikasi tingkat pelayanan F. Tundaan simpang (D) yang terlama terjadi pada saat Sabtu, dengan waktu (353,69) det/smp. Peluang antrian (QP%) terbesar terjadi pada Sabtu,  dengan peluang antrian 76,52%.

 

Kata kunci :arus lalu lintas, derajat kejenuhan, kapasitas, simpang tak bersinyal, tundaan

Downloads

Published

2018-08-29