EFEKTIVITAS PROPORSI PELARUT UNTUK EKSTRAKSI DAUN WANGON (Olax psittacorum (Wild.) Vahl.) DALAM MENGHASILKAN FITOKONSTITUEN YANG BERPOTENSI ANTIOKSIDAN

Authors

  • Reslely Harjanti Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi Jl. LetJend.Sutoyo Mojosongo, Solo 57127.
  • Siti Aisiyah
  • Vivin Nopiyanti

DOI:

https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.2294

Abstract

Wangon (Olax psittacorum (Wild.) Vahl.) adalah jenis tumbuhan liar yang terdapat di daerah hutan jati dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sebagai bahan pangan terutama pada musim paceklik. Daun wangon mengandung senyawa polifenol diantaranya flavonoid yang mampu menghambat autooksidasi melalui mekanisme penangkapan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mencari proporsi pelarut etanol yang food grade dan efektif mengekstraksi fitokonstituen antioksidan dalam daun wangon. Penelitian ini menggunakan pelarut etanol dengan konsentrasi 50%, 70% dan 96%. Daun wangon dibuat serbuk kemudian diekstraksi dengan metode soxhletasi hingga diperoleh ekstrak kental yang siap diuji aktivitas antioksidannya. Setelah itu ekstrak diuji aktivitas antioksidannya dan diidentifikasi dan ditetapkan kadar senyawa yang diduga aktif sebagai senyawa antioksidan di antaranya flavonoid dan fenolik total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi pelarut yang paling baik untuk mengekstraksi daun wangon supaya mempunyai aktivitas antioksidan terbesar adalah dengan pelarut etanol 96%. Hal ini dibuktikan bahwa ekstrak etanol 96% berpotensi sebagai antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 71,27 ppm lebih baik daripada ekstrak etanol 50% dan 70%.  Ekstrak etanol  96% juga mempunyai kandungan flavonoid dan fenolik total terbesar yaitu 99,44±1,27mg QE/g sampel dan 121,66±1,39 mg GAE/g sampel. Kandungan fitokonstituen flavonoid dan fenolik total dalam ekstrak mempunyai korelasi linier dan sangat terkait dengan aktivitas antioksidannya. 

Kata kunci : antioksidan,  daun wangon, DPPH,  etanol,  proporsi pelarut

Published

2018-08-29