STUDI PENGARUH CAMPURAN AIR GARAM PADA PEMBUATAN SABIT DI BOYOLALI

Authors

  • Agus Setiyawan
  • Sri Mulyo Bondan Respati Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236.
  • Imam Syafa’at

DOI:

https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.2310

Abstract

Dalam pembuatan sabit dan pisau digunakan material plat baja dan plat besi dengan proses plat baja dimasukan pada sela-sela lipatan plat besi kemudian material ditempa dan quenching. Tahapan quenching terdapat pengolesan air garam yang berperan penting dalam menentukan sifat material sabit. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari persentase campuran air garam yang sesuai dengan kebutuhan sifat peralatan tani. Analisis pengolesan air garam menggunakan tiga perbandingan campuran sebesar 10%, 25% dan 40%. Penelitian dilakukan dengan menggunakan uji tarik, uji kekerasan brinell dan foto makro. Secara berurutan dari masing-masing percobaan didapatkan hasil yaitu: dari uji kekerasan diperoleh nilaisebesar 81,5 HRB, 96,5 HRB dan 101,3 HRB, dari uji tarik dan foto makro diperoleh sifat material adalah sifat ulet, sifat keras disertai ulet dan sifat getas. Campuran air garam paling baik sebesar 25% karena memiliki nilai kekerasan tinggi sebesar 96.5 HRB dan memiliki sifat yang keras dan masih memiliki sifat ulet. 

Kata kunci : alat pertanian, quenching, sifat material.

Published

2018-08-29