PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (IPMS) DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS : PT. NADIRA PRIMA)

Authors

  • Eli Mas’idah Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Sultan Agung Jl. Kaligawe KM. 4, Semarang
  • Nuzulia Khoiriyah
  • Tegus Samudra

DOI:

https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.2318

Abstract

PT Nadira Prima belum pernah melakukan pengukuran kinerja perusahaan secara menyeluruh yang melibatkan Stakeholder : investor, pelanggan, supplier, karyawan dan masyarakat. Penilaian kinerja hanya dengan melihat hasil produksi perusahaan di tiap tahun nya, atau dapat di katakan bahwa penilain kinerja tersebut masih bersifat tradisional dan fokus terhadap laporan keuangan seperti Neraca, Laporan Laba/ Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas. Perusahaan hanya fokus pada pencapaian keuntungan dalam jangka pendek yang secara tidak langsung mengabaikan kebutuhan dari para stakeholder yaitu investor, pelanggan, supplier, karyawan dan masyarakat yang juga merupakan aset terpenting dalam suatu perusahaan. Penelitian kinerja ini menggunakan metode Integrated performance measurement systems yaitu metode pengukuran kinerja yang bertujuan untuk menggambarkan sistem pengukuran kinerja dalam arti yang tepat dalam bentuk integrasi seefektif dan seefisien mungkin, yang terbagi dalam empat level bisnis : Bisnis, Unit bisnis,  Proses Bisnis, Keempat level bisnis dalam IPMS kemudian diidentifikasi Key Performance Indicators-nya, berdasarkan Stakeholder Requirement, external monitor, dan objective. Metode AHP sangat mendukung pengukuran kinerja terkait dalam hal penilaian kepentingan dari indicator-indikator kinerja. Scoring System diperlukan untuk mengetahui nilai pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan untuk setiap indikator kinerja. Salah satu metode scoring system yang banyak digunakan adalah Objective Matrix (OMAX) 

Kata kunci : Indikator, Kinerja, Pengukuran, Objective Matrix

Published

2018-08-29