PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KELOR PADA SEDIAAN GEL HAND SANITIZER TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI
DOI:
https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.2801Abstract
Hand sanitizer mampu menghilangkan kuman kurang dari 30 detik, namun hand sanitizer yang beredar di pasaran mengandung alkohol yang tinggi (60-80%) menyebabkan gangguan kesehatan pada kulit seperti iritasi, keriput, pucat dan kering, serta terbukti tidak efektif membunuh bakteri Escherichia coli (Dina, 2007). Tanaman kelor merupakan tanaman yang tersebar luas di Indonesia terutama di Pulau Jawa, NTT, Aceh, dan Sumbawa. Daun kelor mengandung senyawa  flavonoid, fenolik, dan lebih dari 40 zat antioksidan yang efektif membunuh kuman (Kurniasih, 2013). Suatu alternatif yang dapat dilakukan yaitu membuat hand Sanitizer dengan ekstrak bahan alami daun kelor. Metode pembuatan meliputi ekstraksi daun kelor, pembuatan sediaan gel hand sanitizer dengan ekstrak daun kelor 8%, 10% dan 12 %. Selanjutnya, dilakukan uji antiseptik atau antimikroba serta evaluasi kualitas sediaan gel yang meliputi uji organoleptis, uji pH, dan uji homogenitas. Hasil uji antiseptis diperoleh rata-rata jumlah koloni mikroorganisme 8%, 10%, 12%, kontrol positif, dan kontrol negatif adalah 24,67, 21,33, 21,67, 35, dan 79,67. Hand sanitizer dengan ekstrak daun kelor konsentrasi 10% memiliki daya antiseptis yang lebih tinggi dibandingkan dengan variabel lainnya.
Kata kunci: hand sanitizer, daun kelor, uji antiseptis.