STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN AIR LAUT UNTUK CAMPURAN BETON
DOI:
https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.2913Abstract
Laporan UNICEF-WHO tahun 2018 menyatakan bahwa kelangkaan air bersih mencapai 55% dari jumlah penduduk di dunia. Kelangkaan ini diperburuk dengan tingginya penggunaan air pada konstruksi beton. Untuk mengurangi kelangkaan air bersih, diharapkan pembangunan infrastruktur yang berada di pulau terpencil dengan akses air bersih yang sulit dapat menggunakan air laut sebagai bahan campuran beton. Studi ini mempelajari tentang studi literatur yang berkaitan dengan pemanfaatan air laut sebagai bahan campuran beton. Data sekunder yang diolah dari studi literatur adalah data sifat mekanik meliputi kuat tekan, nilai slump, dan mikrostruktur beton dengan perawatan menggunakan air bersih yang memenuhi ASTM C1602M. Berdasarkan hasil studi kelayakan didapatkan bahwa penurunan rata-rata nilai slump akibat penggunaan air laut pada campuran beton adalah 6,44% terhadap campuran beton dengan air bersih. Sedangkan kuat tekan beton pada umur 3, 7, dan 28 hari mengalami peningkatan sebesar 12,22%, 12,17%, dan 5,63% secara berturut-turut, tetapi mengalami penurunan sebesar 3,44% dan 8,59% pada umur 90 dan 365 hari. Hasil Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan adanya ettringite dalam jumlah yang dominan pada beton dengan campuran air laut.
Kata kunci: air laut, beton, karakteristik, kelayakan