PERILAKU MULUR (CREEP) POLIPROPILEN DENGAN PERUBAHAN TEGANGAN DAN TEMPERATUR
DOI:
https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.53Abstract
Pada beberapa sektor industri, ada beberapa metode pengujian yang dipakai untukmengetahui ketangguhan suatu material. Pengujian mekanik yang lazim dilakukan adalah uji
tarik, kekerasan, impak, creep, dan uji fatik. Penelitian pengujian mulur ini menggunakan
bahan dari jenis polimer termoplastik, yaitu polipropilen. Pengujian dilakukan untuk
mengetahui perilaku creep dari bahan yang akan diuji. Bahan uji mengalami tegangan tetap
pada temperatur tertentu, sementara regangan berubah terhadap waktu. Urutan proses
pengujian mulur: (1) Memasang beban yang direncanakan pada penggantung beban, (2)
Memasang spesimen pada dudukan dan pemanas dihidupkan. Setelah diperoleh temperatur
yang konstan, baru diberi beban selama kurun waktu 10.000 detik, (3) Pemberian beban yaitu
1 lb (0,46 kg), 1,5 lb (0,68 kg), 2 lb (0,91 kg). Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa
(1) Bahan Polipropilen mengalami gejala mulur bilamana mendapat aksi tegangan pada suhu
tertentu. Dengan variabel beban tegangan dan suhu operasi, pada beban tegangan tetap bila
suhu meningkat maka gejala mulur bahan akan lebih besar dan pada suhu tetap bila beban
tegangan bertambah maka gejala mulur bahan akan lebih besar. (2) Hasil penelitian adanya
kemiripan arah kurva creep dengan studi yang telah dilaksanakan oleh Crawford (2002),
Martin J. D., et al. (2002), Ben D. B., et al. (2007) dan Siljana L., et al. (2007 Â
Kata Kunci : Mulur, Tegangan, Temperatur, Termoplastik, Polipropilen.
Downloads
Published
2012-07-14
Issue
Section
Articles