Analisis Metode Hazop untuk Mengurangi Sumber Bahaya pada Proses Produksi Gondorukem di PPCI Pemalang

Authors

  • Agil Agil Universitas Pancasakti Tegal
  • Rizki Apri Fauzi Universitas pancasakti Tegal
  • pupung juniarto prakoso Universitas Pancasakti Tegal
  • Saufik Luthfianto Universitas Pancasakti Tegal

DOI:

https://doi.org/10.36499/psnst.v12i1.6651

Keywords:

Barecore, Metode HAZOP, Standar Operasional Prosedur, Alat Pelindung Diri

Abstract

 Perhutani Pine Chemical Industry (PPCI) adalah sebuah industri kimia milik Perhutani yang mengolah bahan baku berupa getah pinus menjadi produk gondorukem (gum rosin), terpentin, dan produk derivatifnya, seperti α-pinene, β-pinene, δ-carene, δ-limonene, α- terpineol, dan cineol. Proses produksi pabrik 1 terdiri dari 6 stasiun kerja yaitu stasiun talang getah, melter,tangki scrubber,tangki penampungan,tangki pemasakan,canning. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai risiko bahaya pada proses produksi serta tindakan perbaikan untuk mengendalikan bahaya menggunakan metode HAZOP. Langkah penelitian yaitu identifikasi bahaya, menilai risiko dan tindakan perbaikan. Untuk penilaian risiko bahaya, menggunakan metode OHS Risk Assessment.Ditemukan 68 potensi bahaya dari 6 stasiun kerja di pabrik 1 PPCI Pemalang. Potensi bahaya tersebut dikelompokkan berdasarkan tingkat risikonya yaitu risiko rendah (low risk), risiko sedang (medium risk), risiko tinggi (high risk) dan risiko sangat tinggi (very high risk). Setelah dikelompokkan terdapat 23 potensi bahaya berisiko rendah (low risk), 27 potensi bahaya yang berisiko sedang (medium risk), dan 18 potensi bahaya yang berisiko tinggi dan tidak ditemukan potensi bahaya yang berisiko sangat tinggi (very high risk). Berdasarkan hasil identifikasi bahaya, sumber bahaya berasal dari 3 faktor yaitu lingkungan kerja, manusia, dan mesin. Diperlukan upaya pengendalian risiko untuk meminimalkan tingkat risiko dan mengurangi potensi bahaya. Pengendalian risiko yang dapat dilakukan antara lain adalah penggunaan alat pelindung diri (masker, kacamata, sarung tangan, safety shoes, baju kerja, dan kacamata pelindung), menambahkan box sebagai tempat material kayu, pembuatan standar operasional prosedur, dan menyediakan fasilitas P3K.

Author Biographies

Agil Agil, Universitas Pancasakti Tegal

Teknik industri

Rizki Apri Fauzi, Universitas pancasakti Tegal

Teknik industri

pupung juniarto prakoso, Universitas Pancasakti Tegal

Teknik Industri

Saufik Luthfianto, Universitas Pancasakti Tegal

Teknik Industri

Downloads

Published

2022-12-01