Analisa Pengaruh Kontaminan Isolator Terhadap Jumlah Flashover pada Saluran Transmisi 150 kV Koto Panjang-Payakumbuh
DOI:
https://doi.org/10.36499/psnst.v12i1.7212Keywords:
EMTP, Flashover, Kontaminan Isolator, Resistansi PentanahanAbstract
Isolator dapat diselimuti oleh lapisan polutan yang terbang melalui udara. Iklim udara Koto Panjang-Payakumbuh memiliki curah hujan yang tinggi, dan sambaran petir yang sangat banyak. Hal tersebut dibuktikan dari Isokeraunik level 174 hari/tahun pada saluran transmisi 150 kV, dengan jumlah flashover tertinggi wilayah Koto Panjang-Payakumbuh terjadi diarea perbukitan yaitu sebesar 82%, sawah 16%, dan gurun 2%, dengan isolator yang digunakan jenis keramik. Jumlah Trip-out terbanyak yang terjadi pada daerah cadas yaitu 9 kali gangguan pada tower 17, karena tower ini memiliki nilai pentanahan melebihi standar PUIL (≤ 5Ω) yaitu 22.5Ω. Dengan mengevaluasi isolator yang bersih dan berpolutan lumut pada saluran transmisi 150 Kv Koto Panjang-Payakumbuh, tingkat flashover diprediksi dengan menghitung tegangan tembus pada isolator di daerah cadas yang terjadi sambaran petir. Pada penelitian ini terbukti bahwa isolator yang terkontaminasi lumut memiliki daya tahan kekuatan dielektrik yang lebih kecil, karena pada saat tegangan uji 78.728 kV telah terjadi tegangan tembus pada isolator sebesar 20.54 kV untuk pengujian satu piring, 30.511 kV 2 piring, 56.328 kV 3 piring, dan 196.85 kV pengujian 11 piring isolator. Tingkat perbandingan antara hasil eksperimen dan hasil simulasi pada saat isolator bersih dan terkontaminasi lumut memberikan hasil yang mirip umtuk nilai tegangan flash dengan persentase 83.605%. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor resistansi pentanahan dan karekteristik kontaminan yang dimodelkan pada simulasi EMTP.Downloads
Additional Files
Published
2022-12-01
Issue
Section
Articles