PERANCANGAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADI PASCA PANEN

Authors

  • Mila Faila Sufa Mila Faila Sufa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta 57102 Email : mfsisonline@gmail.com

DOI:

https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.74

Abstract

Abstrak  
Pangan mempunyai  arti  yang  sangat  penting  sebagai  kebutuhan  dasar manusia  yang  harus
dipenuhi  karena  itu, pangan menjadi  salah satu  pilar utama dalam  pembangunan  nasional.
Apabila ketersedaiaan pangan suatu bangsa tidak mencukupi  dibandingkan  kebutuhannya
maka dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi bangsa tersebut, selain itu berbagai gejolak
sosial dan  politik  dapat terjadi  jika  ketahanan pangan  terganggu.  Di  Indonesia  pangan
diidentikkan dengan beras, karena beras merupakan makanan utama bangsa  Indonesia pada
umumnya.  Pemerintah  Indonesia  berupaya  untuk  menjaga  ketersediaan  beras  sepanjang
tahun,  dengan  mendistribusikan  beras  secara  merata  dan  menjaga  harga  beras  agar tetap
stabil serta  meningkatkan produksi  dalam  negeri (swasembada  pangan).
Upaya pemerintah tersebut  menjadi semakin  kompleks mengingat  pertambahan penduduk
Indonesia  yang  semakin  besar  dan  tersebar  di  berbagai  geografis  serta  memiliki  keadaan
ekonomi  yang bervariasi. Manajemen Rantai pasok  beras perlu dilakukan, agar  persediaan
beras cukup  untuk  memenuhi  kebutuhan  dalam  negri.  Penanganan  pasca  panen  dan
manajemen  rantai  pasok  perlu  diperbaiki  agar  masyarakat  memenuhi  kebutuhan  pangan
dengan harga relatif stabil. Jika persediaan beras  terlalu sedikit maka kebutuhan masyarakat
tidak  dapat dipenuhi yang dapat menimbulkan krisis  pangan   namun jika persediaan terlalu
besar, mengakibatkan pertambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh  instansi berupa biaya
penyimpanan  dan  perawatan  beras  yang  tidak  tersalurkan,  beban  bunga  bank,  opportunity
loss dan kerusakan. Salah satu permasalahan pokok pada rantai pasok beras adalah masalah
distribusi  yang  diakibatkan  oleh  sulitnya  akses  informasi  ketersediaan  beras.  Hal  ini
menimbulkan masalah dalam distribusi padi berupa penumpukan beras maupun  kekosongan
persediaan  beras  pada  gudang  yang  lain.  Jika  hal  seperti  ini  terus  menerus  terjadi,  maka
dapat menimbulkan kerugian baik  terhadap petani, konsumen dan  semua pihak yang  terlibat
dalam sistem rantai pasok beras. Fokus penelitian ini adalah merancang kerangka pengukuran
kinerja dalam supply chain beras yang didalamnya  terlibat beberapa stakeholder antara  lain
kelompok tani, pedagang dan konsumen. Sehingga dari rancangan ukuran kinerja ini nantinya
dapat  diketahui  seberapa  baik  kinerja  elemen-elemen  dalam  supply  chain  padi  dan  dapat
ditingkatkan efektivitasnya untuk meningkatkan kepuasan stakeholder.

Key words : padi, supply chain, kinerja, customer, efektivitas

Downloads

Published

2012-07-03