PENGEMBANGAN MATERIAL SEMEN BERBAHAN DASAR INSINERASI LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN TEKNOLOGI HIDROTERMAL

Authors

  • Ade Ramos Ferdinand Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang, Semarang 50275.
  • Agus Tri Prasetyo Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang, Semarang 50275.
  • Athanasius Priharyoto Bayuseno Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang, Semarang 50275.

DOI:

https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.747

Abstract

Abu berat (bottom ash) hasil pembakaran incinerator limbah rumah sakit digunakan sebagai
material semen, bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dalam pembuatan semen. Abu hasil
insinerasi diuji  dengan  XRF  (X-Ray Fluorescence)  dan XRD  (X-Ray Diffraction)  untuk
mengetahui kandungan unsur logam dan fasa-fasa yang terbentuk di dalamnya. Hasil XRD
menunjukkan fasa  utama  yang terbentuk antara lain Calcite (CaCO3), Quartz (SiO2), Halite
(NaCl), Calcium Titanate  (CaTiO3), Gehlenite (Ca2Al2SiO7)  dan Aluminate (Al2O3). Adapun
besar  kandungan logam yang  menunjang dalam pembuatan semen berdasarkan hasil XRF
adalah Ca  46%, Si 8,21%, Al 1,8%,  dan  S 1,5% sehingga memungkinkan untuk digunakan
sebagai material semen. Hasil uji AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) menunjukkan nilai
pelepasan unsur Pb dari abu sebesar 2,89 ppm sehingga termasuk aman untuk lingkungan
dimana nilai maksimal dari Kementerian Lingkungan  Hidup  adalah 5 ppm.  Pengujian
hidrotermal dengan larutan NaOH dan KOH dengan konsentrasi 2M dilakukan untuk
mempromosikan terbentuknya fasa  semen  di  dalam abu  untuk menambah nilai kekuatan
semen. Abu dan semen dicampur air dengan perbandingan air/pengikat 0,5. Didapat bahwa
komposisi semen-abu 90%-10%, 70%-30%, maupun 50%-50% memiliki nilai kekuatan  yang
cukup baik.

Kata kunci: limbah rumah sakit, abu berat, hidrotermal, bahan semen