AMBLESAN TANAH DI MUARA KALI SEMARANG BERPENGARUH TERHADAP LUAS GENANGAN DAN KERUSAKAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DOI:
https://doi.org/10.36499/psnst.v1i1.94Abstract
AbstrakKota Semarang adalah ibukota Propinsi Jawa Tengah Indonesia, memiliki luas wilayah 373,4
km2
dengan jumlah penduduk 1.481.460Â jiwa (tahun 2008). Kota dibagian selatan terdiri dari
perbukitan struktural denudasional dan perbukitan vulkanik, sedangkan dataran alluvial
terletak di bagian utara. Pada dataran alluvial tanahnya terus mengalami amblesan (land
subsidence), kondisi ini menjadi masalah yang serius khususnya pada permukiman yang
tumbuh secara alamiah di muara kali Semarang. Saat pasang air laut masuk ke permukiman
melewati beberapa sungai dan menggenang, akibatnya merusak infrastruktur permukiman.
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan mengevaluasi perubahan luas genangan pada
permukiman di muara kali Semarang antara tahun 1996 – tahun 2010 dan untuk mengetahui
tingkat kerusakan infrastruktur. Penelitian ini menggunakan metode survey dan laboratorium,
analisis data untuk mengetahui perubahan luas genangan digunakan program Geographic
Information System (GIS) dengan software Arc GIS Desktop 9.2 dari Environmental System
Research. Untuk mengetahui pengaruh genangan terhadap kerusakan infrastruktur
permukiman digunakan statistik dengan tabulasi silang. Untuk menakar pengaruh genangan
terhadap kerusakan lingkungan menggunakan software Statistical Product Service Solution
(SPSS) versi 16 dan pengamatan langsung di lokasi penelitian, sedangkan evaluasi perubahan
luas genangan di permukiman dengan cara overlay peta genangan tahun 1996 dan tahun
2010, hasilnya merupakan perubahan luas genangan di permukiman penduduk. Hasil
penelitian menunjukkan : antara tahun 1996 sampai tahun 2010 terjadi penambahan
genangan seluas 29,62 ha; terjadi kerusakan infrastruktur permukiman antara lain : jalan
aspal (37,10%), jalan beton (26,20%), jalan dengan paving block (22,50%) dan saluran
drainase (23,90%); 3) secara komulatif genangan berpengaruh terhadap kerusakan
infrastruktur permukiman sebesar 20%, sedangkan sisanya dari unsur lain. Beberapa
penyebab bertambahnya luas genangan antara lain amblesan tanah pada dataran alluvial
terus berlanjut, lokasi penelitian di lewati beberapa sungai, saat pasang air laut masuk ke
permukiman, topografi datar dan jenuh, air yang menggenang merusak infrastruktur jalan.
Kata kunci : amblesan tanah, genangan, merusak infrastruktur
Downloads
Published
2012-07-03
Issue
Section
Articles