Main Article Content

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara maritim terbesar memiliki tujuan menjaga stabilitas keamanan maritim. Dalam mewujudkannya perlu adanya stabilitas kerja sama keamanan maritim. Pada prinsipnya, upaya Indonesia dalam menciptakan stabilitas keamanan maritim masih belum optimal. Masalah pencurian ikan oleh kapal asing masih marak terjadi. Faktor lingkungan strategis dan kerja sama pertahanan keamanan maritim menjadi aspek yang paling penting dalam mewujudkan poros maritim dunia. Cina menjadi negara dengan kekuatan armada laut maritim terbesar di Asia Pasifik dipandang perlu menjadi mitra strategis Indonesia dalam kerja sama pertahanan keamanan maritim. Diplomasi Angkatan Laut antara Indonesia dan Cina sudah terjalin sejak tahun 2005 dan terus mengalami pembaharuan. Kerja sama tersebut diperbaharui dalam kesepakatan Joint statement on strength comprehensive strategic partnership between the people's republic of China and the Republic of Indonesia in 2015 yang menghasilkan Navy to Navy Cooperation Talk (NTNCT) sebagai forum dialog kerja sama pertahanan angkatan laut. Penelitian ini bertujuan melihat implementasi dari NTNCT sebagai wujud kerja sama pertahanan yang telah dibentuk kedua negara dalam menjaga stabilitas keamanan maritim. Adapun metode yang digunakan peneliti adalah kualitatif deskriptif dan wawancara untuk menjelaskan lebih dalam mengenai diplomasi angkatan laut. Beberapa konsep seperti keamanan maritim, kerja sama pertahanan, dan kebijakan pertahanan sebagai alat negosiasi kepentingan kedua negara didalam forum NTNCT. Peneliti menemukan implementasi Navy to Navy Cooperation Talk sangat berkontribusi dalam bidang pertahanan keamanan maritim. Hal ini, dimanfaatkan Indonesia untuk dapat belajar dengan Cina sebagai armada laut kuat dalam menyiapkan sumber daya manusia Indonesia dalam bidang pertahanan menuju poros maritim dunia.

Keywords

Diplomasi Angkatan Laut Keamanan Maritim Navy to Navy Cooperation Talk Indonesia dan Cina

Article Details

Author Biography

Fendi Irawan, Universitas Pertamina

Department of International Relations

References

  1. Antarariksa, Yani. (2014). Indonesian Naval Diplomacy in The Context of Future Regional Geopolitical Downshift. Jurnal Pertahanan. Volume 4, Nomor 2
  2. Anwar, S. (2014). The Role of Defense Diplomacy in Coping with Challenges in The Field of Defense. Jurnal Pertahanan, 4 (2).
  3. Bakrie, Connie Rahakundini. (2007). Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
  4. Booth, K. (1977). Navies and Foreign Policy. New York: Routledge
  5. Bueger, C. (2015). What Is Maritime Security? Cardiff University Press.
  6. Cordesman, A. H. (2014, July). Center for Strategic and International Studies. Diakses Desember 26, 2022, dari Center for Strategic and International Studies (CSIS): https://csis- prod.s3.amazonaws.com/s3fs- public/legacy_files/files/publication/140702_Chinese_MilBalance.pdf
  7. Cottey, A., & Forster, A. (2013). Reshaping defense diplomacy: New roles for military cooperation and assistance. Reshaping Defense Diplomacy: New Roles for Military Cooperation and Assistance. https://doi.org/10.4324/97813150008 17
  8. Creswell, J. W. (2009). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approach 3rd Edition (3rd ed.). USA: Sage Publications Inc.
  9. Daly, R. (2015, September). How Washington can Manage Sustainable strategi competition with China. Dipetik Desember 2018, dari http://thediplomat.com/2015/09/how-Washotomh-can-management- sustainable-strategic-competition-with-China
  10. Dutta, A. (2009). The Role of India's Defenses Cooperation Inisiatives in Meeting the Foreign Policy goals. Institusi pertahanan dan analisa, (Hal. 12).
  11. Gindarsah, I. (2015). Indonesia’s Defense Diplomacy: Harnessing The Hedging Strategy Against Regional Uncertainties. The S. Rajaratnam School of International Studies.
  12. Hidayat, Safril (2014). Kerja sama pertahanan Indonesia: Amalgam Militer-Sipil Indonesia Defense Diplomacy: Civil-Military Amalgams. Jurnal Pertahanan, Volume 4, Nomor 2.
  13. Hikam, M. A. (2014). Menyongsong 2014-2019. Jakarta Pusat: Rumah Buku.
  14. Huxley, T. (1994). Defense Policies Influence and Outcomes. Hal. 136.
  15. Inkiriwang, Frega Wenas. (2023). Wawancara Dosen Universitas Pertahanan, Kolonel Inf Inkiriwang, MIR, MMAS, PhD, FHEA. Komando Distrik Militer 0502/Jakarta Utara: DKI Jakarta
  16. Jackson, Robert, dan Georg Sorensen. (2005). Introduction to International Relations Theories and Approaches. 3rd. Oxford: Oxford University Press.
  17. Karyono. (2016). Kepentingan Indonesia Bekerjasama Dengan Belanda Dalam Bidang Pertahanan Tahun 2013-2014., FISIP, Hubungan Internasional, Universitas Riau, Jurnal Vol. 1 No. 3.
  18. Komeini, Y. (Januari, 8). Perkembangan Lingkungan strategis dan prediksi ancaman. Diambil kembali dari Lib@UI: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126414-T%2026254-Lingkungan%20strategis- Pendahuluan.pdf
  19. Kemenko Marves. (2022). Wawancara bersama Bapak Nurhayadi selaku Asisten Deputi Keamanan dan Ketahanan Maritim. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI.
  20. Kementerian Luar Negri Republik Indonesia. (2015). Dalam join statement on strategthening Comprehensive Strategic Partnership between the People’s Republic of China and republic of Indonesia (hal. 3)
  21. Kementerian Pertahanan. (2023). Posture Pertahanan. Dalam Ancaman (hal. 23). Jakarta: Kementrian Pertahanan Republik Indonesia
  22. Kementerian Pertahanan. (2023). Wawancara dengan Staf Deputi Analisis Lingkungan Strategis Bapak Argo Infantrianto. Kementerian Pertahanan RI: Jakarta
  23. Kemhan. (2015). Buku Putih Pertahanan Indonesia. Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2022/08/Buku-Putih.pdf
  24. Krieger. (1997). World History: Patterns of Interaction. Illinois: McDougal Littell.
  25. Le Mière, C. (2014). Maritime Diplomacy in the 21st Century. In Maritime Diplomacy in the 21st Century. https://doi.org/10.4324/97802035555 90
  26. Mabesal. (2023). Wawancara bersama Bapak Mayor Heri Julianto selaku Staf Ban V Sopsal. Markas Besar TNI Angkatan Laut.
  27. Marpaung, M. A., Marnani, Christine Sri., and Mhd. Halkis. (2020). Indonesia's Defense Diplomacy through the United States: Case Study of Cooperation a Float Readiness and Training (CARAT) 2019 Joint Exercise. The International Journal of Humanities & Social Studies. Vol 8 Issue 4. DOI No.:10.24940/theijhss/2020/v8/i4/HS2004-059. https://www.theijhss.com/
  28. McDevitt, Michael. (2016). Becoming a Great “Maritime Powerâ€: A Chinese Dream. CNA.
  29. Moleong, Lexy J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Posdyakarya.
  30. Multazam, Arifin. (2010). Kerja sama pertahanan Indonesia Terhadap Korea Selatan Periode 2006-2009. Jakarta: Universitas Indonesia.
  31. Muthanna, K. A. (2011), “Military Diplomacy,†Journal of Defence Studies, 5(1), pp. 1-15
  32. Nainggolan, Oki R. (2015). "Kepentingan Indonesia Bekerjasama dengan Jepang dalam Bidang Pertahanan Tahun 2015." Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, vol. 4, no. 2, Oct. 2017, pp. 1-14.
  33. Novana, R. F. (2012). "Kerjasama Indonesia dengan Rusia dalam Bidang Pertahanan Militer". jurnal Transnasional, Vol. 3, No. 2
  34. Nye, J. (2001). Soft power the Means to Success in World Politics. Public Diplomacy and Soft power. ANNALS of the American Academy of Political and Social Science, New York: Public Affairs.
  35. Perwita, A. B, & Yani, Y. M. (2011). Pengantar ilmu hubungan internasional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dapat diakses pada: http://kin.perpusnas.go.id/DisplayData.aspx?pId=44994&pRegionCode=JIUNMAL&pClientId=111
  36. Plano., J.K dan Olton, Roy. 1990. Kamus Hubungan Internasional. Terjemahan oleh Wawan Juanda, Bandung: Putra A Bardin.
  37. Poespitohadi, Wibisono. (2018). Analysis of Defense Cooperation Agreement between Indonesia and Singapore in 2007–2017 through Defense Diplomacy Goal Variable. Jurnal Pertahanan: Media Informasi ttg Kajian & Strategi Pertahanan yang Mengedepankan Identity, Nasionalism & Integrity.
  38. Rio, Didong. (2023). Wawancara bersama Laksamana Pertama TNI Didong Rio DPK, S.T., M.A.P., M.Tr.(Han), Komandan Pusat Pengkajian Maritim. Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut. Cipulir: Jakarta Selatan.
  39. Robertson. (2013). Adoption: Upside Down and Sideways? Some Causes of and Remedies for Declining Domestic and Internastional Adoption. Hawai. Dapat diakses pada: https://repository.unair.ac.id/76261/3/JURNAL_Fis.HI.78%2018%20Jeh%20k.pdf
  40. Rosadi, Hazna Izdihar. (2017). Kerjasama Perdagangan Indonesia-Cina Dalam Ekspor Crude Palm Oil (Cpo) Ke Cina. Jurnal Perdagangan Internasional. Http://Repository.Unpas.Ac.Id/Id/Eprint/28258
  41. Rudy, T. May. (2002), Hubungan Internasional Kontemporer Dan Masalahmasalah Global, Refika Aditama, Bandung.
  42. Sihite, Hotmauli. (2015). "Kepentingan Indonesia Bekerjasama dengan Brazil dalam Bidang Pertahanan Militer Tahun 2010-2014." Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, vol. 2, no. 1.
  43. Singh, Bhubhindar dan See Seng Tan. (2011). Defense Diplomacy in Southeast Asia, From ‘Boots’ to ‘Brogues’: The Rise of Defense Diplomacy in Southeast Asia. Singapura: RSIS.
  44. Siwi, A. P. (2013). Bilateral Free Trade : Hubungan Perdagangan Indonesia-China Dalam Kerangka Acfta. Jurnal Perdagangan internasional. http://repository.unair.ac.id/id/eprint/16423
  45. Sumakul, W. F. (2015). “Kepentingan Nasional (Indonesia) dan Pembangunan Kekuatan Pertahananâ€. Quarterdeck. Vol. 9. No. 7.
  46. Supriyanto, M. (2014). Tentang Ilmu pertahanan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.
  47. Syawfi, I. (2009). Aktivitas Kerja sama pertahanan Indonesia Dalam Pemenuhan Tujuan-Tujuan Pertahanan Indonesia (2003-2008). Jakarta: Universitas Indonesia.
  48. T. Allison & Stein. (2002). Psychological Explanations of International Conflict dalam Walter Carlsnaes et al, eds, Handbook of International Relations.
  49. Tan, Seng and Singh, Bhubhindar. (2012), “Introduction,†Asian Security 8(3), pp. 221-231.
  50. Wang, Yizhou. (2016). China Facing Non-Traditional Security: a Report on Capacity Building’, in R. Emmers, M. Caballero-Anthony and A. Acharya (eds), Studying Non-Traditional Security in Asia: Trends and Issues, Singapore: Marshal Cavendish Academic.
  51. Wulandari & Dipokusumo. (2017). "Kerjasama Indonesia-China : Transfer Teknologi di Bidang Industri Pertahanan (Study Kasus Pembuatan Rudal C-705)".
  52. Yakti & Susanto, Joko. (2018). Poros Maritim Dunia Sebagai Pendekatan Strategi Maritim Indonesia: Antara Perubahan Atau Kesinambungan Strategi?. Jurnal Global & Strategis. Vol. 11. DOI: 10.20473/jgs.11.2.2017.108-125.
  53. Yani, Yanyan M, Ian Montratama, & Emil Mahyudin. (2017). “Pengantar Studi Keamananâ€. Malang : Intrans Publishing.