POLITISASI AGAMA DI ERA DIGITAL DAN PENANGANANNYA
Abstract
Artikel ini membahas tentang fenomena digital diplomacy di Indonesia dan tantangannya. Pada era masyarakat terkoneksi internet, informasi menambah pengaruh lebih kuat, karena informasi itu dapat menyebar dalam hitungan detik atau menit. Pemerintah, khususnya lembaga yang mengurusi masalah kebijakan luar negeri, seharusnya mengambil manfaat dari keadaan ini karena mereka akan mampu memperluas agenda diplomasi publik mereka dalam cara yang bahkan lebih interaktif.Diplomasi digital, yang juga disebut e-diplomasi, mengacu pada penggunaan teknologi komunikasi internet dan informasi yang luas untuk membantu aktor dalam diplomasi publik, akses informasi, dan analisis data. Meskipun setiap aktor yang terlibat dalam politik global dapat melakukannya, namun dalam kasus ini, ini terutama mengacu pada diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah. Dengan menonjolnya gagasan kewarganegaraan digital (digital citizenship), diplomasi tidak hanya berjalan pada satu arah seperti dulu dan negara harus menyesuaikan diri. Penulis menelusuri fenomena ini melalui webnya kemlu RI dan dokumentasi yang sesuai dengan data yang dibutuhkan.Â
Kata Kunci: digital diplomacy,kebijakan luar negeri, diplomasi publik
Â
Artikel ini menjelaskan tentang bahaya jika agama dipahami, disyiarkan dan dipolitisasi oleh kelompok kepentingan di era milenial yang didominasi oleh digitalisasi. Terungkapnya sindikat penebar kebencian, hoax, dan adu domba yang mempropagandakan sikap dan pandangan permusuhan antar agama dan antar suku adalah manifest dari perselingkuhan antara kegagalan memahami ajaran agama yang rahmatan lil alamin dan kelompok kepentingan kekuasaan. Keduanya mencerminkan orientasi fundamentalisme agama dan politik. The invisible hand tersebut tidak mengehendaki temali dan tenun religious dan nasionalis terjalin dengan baik, indah, dan kuat sebagai penobang eksistensi Indonesia yang relijius. The invisible hand itu bisa saja bermotif penguasaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah, atau juga kepentingan ideology agama dan politik sebagai ekses persaingan geopolitik di tingkat global.Â
Kata kunci: politisasi Agama, era digital, fundamentalisme agama