Pendefinisian Terorisme Pada Era Post Truth Studi Pada Pendefinisian Terorisme Amerika Serikat
Abstract
ABSTRAK
Membahas segala hal yang berhubungan dengan terorisme sejatinya mesti dimulai dengan pendefinisian terorisme. Pendefinisian terorisme secara otomatis akan berdampak pada seluruh sikap dan kebijakan yang diambil negara dalam menghadapi terorisme, oleh sebab itu penting untuk mendefinisikan terorisme. Sayangnya definisi terorisme mengalami perdebatan dan perbedaan-perbedaan yang cukup berarti, baik antar negara secara legal formal maupun dalam tataran masyarakat dunia. Contohnya saja saat Amerika Serikat yang terus-menerus merilis nama-nama kelompok teror, indikator apa yang dijadikan dasar pendefinisian suatu kelompok sebagai kelompok teror? Misalnya saja Taliban di Afganistan dan Pakistan, atau yang baru-baru ini dinyatakan sebagai kelompok teror yaitu Islamic RevolutionaryGuard yang merupakan organ negara Republik Islam Iran, atau bahkan jauh di Asia Tenggara seperti Partai Komunis Filipina. Belum lagi persoalan terorisme domestik AS yang kerap disebut tindakan kriminalitas biasa. Apakah post-truth menjadikan objektivitas pendefinisian terorisme tidak lagi menjadi penting? Makalah ini berusaha menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pendefinisian terorisme AS tersebut. Dari hasil pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa konstruksi masyarakat dan kelompok kepentingan seperti partai politik di AS berpengaruh besar dalam perumusan definisi dan kebijakan kontra terorisme AS, hal tersebut bermuara pada sebuah keadaan konflik nilai dan juga diperkuat dengan konstruksi media informasi.Downloads
Published
2019-08-28
Issue
Section
Articles