Demonstrasi Politik Di Hongkong Tahun 2019
Abstract
Artikel ini menganalisis tentang kemunculan kelompok pro demokrasi dalam demonstrasi politik di Hong Kong dalam bentuk partisipasi politik. . Hong Kong, salah satu pusat keuangan global, tenggelam dalam kekacauan selama hampir dua bulan. Selama delapan pekan, Hong Kong diwarnai gelombang aksi protes atas Rancangan Undang-undang Ektradisi. Rangkaian peristiwa yang berpuncak pada aksi kekerasan kepada pelaku unjuk rasa itu menciptakan ketegangan baru di wilayah pulau yang memiliki otonomi khusus tersebut. Kemelut politik di Hong Kong bermula ketika Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menolak untuk menarik RUU Ekstradisi yang memungkinkan ekstradisi pelaku kriminal di Hong Kong ke China daratan. Kebijakan itu dipandang dapat mengancam otonomi khusus yang dimiliki wilayah bekas jajahan Inggris tersebut. Ada delapan taktik yang dipakai oleh kelompok demonstran, yaitu Leaderless resistance,menggunakan teknologi, open source protest, menetralisir gas air mata, menghindari bentrokan dengan aparat , penggalangan dana, konsep be water,dan mengunakan bahasa isyarat. Sejak Inggris mengembalikan Hong Kong kepada China pada 1997, Hong Kong menikmati status spesial yang dikenal dengan prinsip one country, two systems. Artinya, meski menjadi bagian dari China, Hong Kong memiliki otonomi sendiri, kecuali untuk urusan luar negeri dan pertahanan, selama 50 tahun sejak diserahkan kembali. Dengan status tersebut, Hong Kong memiliki sistem hukum tersendiri dan memungkinkan warganya menikmati kebebasan yang tidak bisa dinikmati di China daratan, seperti kebebasan berkumpul dan berpendapat. Para kritikus mengatakan undang-undang ekstradisi dapat mengancam kedaulatan hukum Hong Kong dan reputasi internasionalnya sebagai pusat keuangan Asia. Penentang RUU Ekstradisi juga khawatir kebijakan akan menempatkan mereka pada posisi yang tidak menyenangkan di bawah sistem peradilan China, di mana hak asasi manusia tidak dijamin. Metode Penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif, dengan sumber data studi pustaka.
Â
Kata Kunci: Demonstrasi Politik Hongkong, Kelompok Pro Demokrasi, Taktik Demonstrasi